Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) merupakan salah satu hari bersejarah nasional yang berawal dari keberhasilan penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca pada tanggal 10 Agustus 1995 di Bandung. Hasil karya anak bangsa ini menjadi bukti bahwa Negara kita telah berhasil menumbuhkan inovasi dan jiwa mengembangkan iptek nasional. Hal ini menekankan pentingnya menanamkan perhatian, minat dan kesadaran bangsa Indonesia sejak usia dini terhadap pengembangan iptek dalam pembangunan nasional yang berkesinambungan.
Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) telah memasuki angka ke-18, dengan mengangkat tema "Inovasi untuk Kemajuan Bangsa". Tema ini dipilih agar penelitian dan pengembangan iptek menjadi sebuah solusi di tengah masyarakat yang dihadapkan pada berbagai permasalahan yang muncul seiring dengan perkembangan dunia. Tuntutan masyarakat akan kemudahan dan kecepatan dalam peningkatan produktivitas serta pelayanan memerlukan teknologi yang inovatif.
Salah satu kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam menyambut peringatan Hakteknas ke-18 tersebut adalah Pameran dan Peluncuran Produk Teknologi Hankam dan Kedirgantaraan yang telah digelar pada hari Senin, 24 Juni 2013. Menristek, Gusti Muhammad Hatta dan Menhan, Purnomo Yusgiantoro meluncurkan beberapa produk dari LPNK Ristek maupun BUMN yaitu Satelit LAPAN A2 dan Roket RX-450 dari LAPAN, Card Reader dan Perisalah dari BPPT, Rantis Komodo 4x4, Sniper Riffle, dan Cloud Seeding Agent Club dari PT. Pindad, Combat Management System (CMS), Tactical Data Link (LenLINK) dan Radar Processing and Display Console dari PT. LEN, Dayaprima Pentolite Booster dari PT. Dahana, KSW500 Steel Plate atau Baja Tahan Peluru dari PT. Krakatau Steel serta hexarotor dan flying car dari ITB. Selain itu, beberapa produk lain juga dipamerkan seperti Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dalam tiga varian, yaitu Wulung, Alap-alap dan Sriti dari BPPT, serta UAV LSU 02 dan Roket R-HAN 122 dari LAPAN.
Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Pemerintah sedang mengusahakan untuk "memulangkan" para peneliti dan perekayasa Indonesia yang bekerja dan tersebar di seluruh dunia. Selain untuk menghargai keberhasilan putra-putri Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga memberi dorongan kepada mereka untuk terus menerus membangkitkan daya inovasi dan kreasi guna meningkatkan kesejahteraan dan peradaban Indonesia. Dengan menunjukkan hasil karya iptek, Hakteknas juga menjadi momentum untuk memberikan pertanggungjawaban kepada publik terhadap apa saja yang telah dilakukan oleh komunitas iptek dengan sumber daya yang diberikan oleh masyarakat Indonesia.
Pelaksanaan Hakteknas ke-18 ini merupakan ajang penganugerahan penghargaan kepada para peneliti dan perekayasa yang sangat berprestasi dan produktif di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemimpin dari untaian ABG, yaitu akademisi (academician), sebagai penghasil iptek, swasta (bussiness), sebagai pengguna iptek, dan pemerintah (government) selaku penumbuh iklim inovasi sekaligus merupakan sarana koordinasi semua jajaran pemangku kebijakan dan kepentingan secara nasional dalam rangka upaya meningkatkan semangat kreatifitas dan inovasi teknologi untuk kemajuan bangsa. Selain itu, dalam kesempatan Hakteknas ke-18 ini, juga ditampilkan berbagai inovasi iptek dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Oleh: Agung TM