Selasa, 05 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 05 November 2024   |   WIB
Provinsi Bengkulu Akan Menjadi Simpul Jaringan Yang Baru

Dalam rangka penyebarluasaninformasi geospasial, salah satu tugas BIG yang penting adalah sebagai penghubung simpul jaringan.  Sebagai penghubung, maka perannyaadalah melakukan pembinaan kepada simpul jaringan.  Provinsi Bengkulu tahun ini akan menjadi simpul jaringan informasi geospasial, mengingat banyaknya data dan informasi geospasial yang dikelola oleh Provinsi Bengkulu. 

Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dan Perpres No. 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional mengamanahkan bahwa BIG mempunyai tugas membangun sistem akses JDSN, memfasilitasi pertukaran data spasial, dan memelihara sistem akses JDSN.

Untuk mengimplementasikan tugas BIG tersebut, maka Pusat Standardisasi dan Kelembagaan IG-BIG telah menyelenggarakan Koordinasi dan Bimbingan Teknis Pembangunan Simpul Jaringan Provinsi Bengkulu pada tanggal 17 – 18 September 2013, yang bertempat di Hotel Santika, Bengkulu.

Acara dibuka oleh Sekretaris Bappeda Provinsi Bengkulu, Pirman Romzi yang didampingi oleh Andi Rinaldi, Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Simpul Jaringan IG  Pusat SKIG-BIG. Dalam sambutannya, Pirman Romzi mengatakan bahwa data dan informasi geospasial mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan khususnya di daerah. Ketersediaan data dan informasi geospasial yang lengkap dan akurat akan meningkatkan kualitas pembangunan misalnya, kualitas perencanaan tata ruang, mengurangi resiko bencana terutama daerah rawan gempa di Provinsi Bengkulu. Namun demikian, pada kondisi saat ini, penggunaan data dan informasi geospasial di SKPD Kabupaten/Kota masih belum optimal. Kendala-kendala yang dijumpai antara lain keterbatasan SDM informasi geospasial dan keterbatasan infrastruktur. Tahun 2004 pernah dilakukan program MCRMP (Marine Coastal Resource Management Project) namun sampai saat ini pemanfaatan data dan informasi geospasial belum berjalan sebagaimana mestinya, demikian juga metadata di SKPD-SKPD terkait masih belum terkoordinasi dengan baik.

Bimtek diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai SKPD tingkat provinsi, kabupaten dan kota yang terkait dengan pengelolaan data dan informasi geospasial.Selama 2 hari, peserta mendapatkan materi bimbingan teknis berupa pemahaman tentang  Ina-Geoportal, instalasi dan pengoperasian aplikasi data sharing PALAPA, manajemen geospatial database, membangun OGC service dan membangun metadata standar ISO serta status kondisi data geospasial dan metadata di tiap kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Hasil yang diharapkan dari acara ini adalah agar data dan informasigeospasial tertata dengan baik dan dikelola secara terstruktur, transparan, yang terintegrasi dalam suatu Jaringan Data Spasial Nasional (JDSN). Dengan demikian akan memberikan kemudahan pertukaran dan penyebarluasan data geospasial antar instansi pemerintah dan antar instansi pemerintah dengan masyarakat, dan diharapkan Provinsi Bengkulu menjadi simpul jaringan yang baru pada tahun 2013, demikian disampaikan Andi Rinaldi, dalam sambutan penutupannya yang didampingi oleh Abriyani Kepala Bidang Tata Ruang Wilayah Strategis Bappeda Provinsi Bengkulu.

Oleh: Agung TM