Senin, 25 November 2024   |   WIB
id | en
Senin, 25 November 2024   |   WIB
IG Untuk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Negara

Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai penyelenggara Informasi Geospasial (IG) di Indonesia berpartisipasi dalam Pameran Terpadu Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Negara pada Selasa dan Rabu (17 dan 18 September 2013). Acara yang diselenggarakan di Gedung Smesco Jakarta ini dibidani oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dengan mengundang sekitar 60 (enam puluh) peserta yang terdiri dari pemerintah provinsi serta kabupaten kota di daerah perbatasan, kementerian/ lembaga (K/L) terkait serta sejumlah perusahaan swasta.

Negara Indonesia berbatasan dengan 10 (sepuluh) negara tetangga, baik darat maupun laut. Di darat, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), dan Papua Nugini (PNG). Sementara di laut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, dan Australia. Kondisi ini memerlukan penanganan yang komprehensif mengingat penanganan kawasan perbatasan memiliki beberapa persoalan, yaitu; ketidakjelasan kewenangan pengelolaan, bersifat parsial, tidak terintegrasi, kurang terukur, tidak terarah serta rendahnya keberpihakan dari sektor terkait.

BIG telah memetakan daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga. Bahkan, layer batas administratif menjadi unsur wajib dalam peta rupabumi (RBI) yang termasuk dalam Informasi Geospasial Dasar (IGD) yang diselenggarakan BIG. Batas negara sampai batas kelurahan/desa ditampilkan di peta RBI. Jadi, IG mutlak diperlukan untuk pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan negara.

Acara pameran dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Djoko Suyanto. Dalam sambutannya menekankan acara Pameran Terpadu Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Negara ini sebagai sarana komunikasi dan berbagi informasi yang dipandang penting dan strategis. Diharapkan, para stakeholders terkait dapat mengetahui hal-hal yang telah, sedang dan akan dilaksanakan dalam rangka kesatuan visi dan misi, yang bermuara pada keterpaduan dan keharmonisan kebijakan, program, gerak dan langkah dalam mewujudkan perbatasan negara sebagai kawasan yang aman, tertib, maju dan lestari.

Pengunjung Pameran Terpadu Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Negara diperkirakan sekitar 5.000 (lima ribu) orang. Para pengunjung berasal dari K/L terkait, akademisi, swasta dan bahwa siswa SMP di Jakarta dan sekitarnya. Mereka mendapatkan berbagai informasi tentang daerah-daerah perbatasan dengan segala problematikanya. Namun satu hal yang menjadi kesepahaman bersama “Dari ujung Banda Aceh sampai Ujung Papua, Kita Semua Bersaudara”.

Khusus di stand BIG, ditampilkan beberapa produk terkait perbatasan, diantaranya: Peta NKRI Edisi 2013, Peta Batas Wilayah, Buku Pulau-Pulau Kecil Terluar, Atlas Nasional Indonesia serta sejumlah produk lain. BIG memberikan Atlas Nasional Indonesia kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto.

Oleh: Agung TM