Data dan Informasi Geospasial sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia, dalam hal untuk menunjang kegiatan penataan wilayah, perencanaan, pembangunan, pemeliharaan sarana dan prasarana, pemetaan potensi wilayah, pemetaan penduduk, penyebaran dan kegiatan pembangunan lainnya yang memerlukan pengelolaan secara spasial. Dalam melakukan kegiatan pembangunan tersebut, ada kalanya masing-masing unsur yang terkait, baik lembaga-lembaga pemerintah maupun unsur-unsur masyarakat, tidak memiliki data spasial yang diperlukan, bahkan kebanyakan harus menyediakan data spasial sendiri. Hal ini memerlukan usaha dan biaya yang tidak sedikit.
Dengan dibangunnya NSDI atau National Spatial Data Infrastructure atau Infrastruktur Data Spasial Nasional, diharapkan unsur-unsur yang terkait seperti Kementerian dan Lembaga, Institusi pendidikan dan masyarakat umum dapat memperoleh data dan informasi geospasial --dengan kualitas data dan informasi geospasial yang baik dan terkini--, dengan mudah. Dengan adanya NSDI ini, diharapkan banyak unsur yang dapat berbagi pakai data dan informasi geospasial, memberikan informasi ketersediaan data melalui penyebaran katalog dan lain-lain.
Sehubungan dengan pembangunan NSDI diperlukan juga peningkatan sumberdaya manusia melalui pelatihan. Terkait dengan hal tersebut Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial yang didukung oleh NTT Data, Networking System Fujitsu Indonesia dan Universitas Indonesia. menyelenggarakan pelatihan manajemen pengelola layanan teknologi informasi Infrastruktur Data Spasial Nasional atau IT Service Management NSDI.
Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial, Yusuf Surachman Djajadiharja pada Senin, 17 Juni 2013 di Aula Pusat BIG. Dalam sambutannya Yusuf Surachman mengatakan, pembangunan di Indonesia perlu didukung dengan data yang akurat, aktual dan dapat dipertanggungjawabkan, serta berorientasi pada ruang (geospasial). Agar informasi geospasial dapat terselenggara dengan tertib, terpadu, berhasil guna dan berdaya guna sehingga terjamin keakuratan, kemutakhiran dan kepastian hukum, maka perlu pengaturan mengenai penyelenggaraan informasi geospasial.
NSDI (National Geo-Spatial Data Infrastructure) atau Infrastruktur Data Spasial Nasional sesungguhnya adalah tujuan kita bersama sebagai implementasi pelaksanaan UU IG. Pada NSDI akan diwujudkan integrasi sejumlah komponen untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan para pengguna untuk mencari, mengakses, dan menggunakan informasi geospasial yang lengkap, standar dan teliti secara mudah dan ekonomis. NSDI dibangun untuk memfasiliktasi pemanfaatan dan berbagi pakai (sharing) informasi geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai keperluan. Melalui NSDI, kita tidak perlu menyediakan sendiri informasi geospasial yang kita perlukan, kita hanya perlu mengakses informasi geospasial yang telah diselenggarakan oleh instansi pemerintah lainnya sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan wewenang dari instansi tersebut. keberhasilan NSDI sangat tergantung dari kelancaran layanan informasi teknologi dan komunikasi yang dikelola oleh masing-masing instansi. Informasi geospasial yang diproduksi oleh unit teknis di instansi masing-masing akan lebih bermanfaat apabila dapat di-share melalui mekanisme sharing data yang dibangun pada NSDI dan berjalan di atas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. demikian pungkas Yusuf Surachman.
Pelatihan ini akan dilaksanakan pada 3 batch, di mana batch pertama akan dilaksanakan mulai besok, 18 Juni – 13 Juli 2013, batch kedua akan dilaksanakan pada 20 Juni – 5 Juli 2013, dan batch terakhir akan dilaksanakan pada 24 Juni – 9 Juli 2013. Seluruh rangkaian pelatihan NSDI IT Service Management ini akan dilaksanakan di Kampus UI Depok.
Pelatihan ini akan diikuti oleh pengelola layanan IT dari instansi-instansi pengelola simpul jaringan NSDI dengan total peserta adalah 53 orang, dimana 20 orang akan mengikuti pelatihan pada batch pertama, 17 orang pada batch kedua, dan 16 orang pada batch ketiga, sebagai berikut :
Oleh: Agung TM