Pembangunan harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat, salah satu komponen terpenting di dalamnya adalah informasi spasial. Arah kebijakan BAKOSURTANAL adalah pemetaan seluruh wilayah nasional serta memperkuat daya saing perekonomian nasional melalui penyediaan informasi spasial untuk perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi dalam pembangunan, jelas Sekretaris Utama BAKOSURTANAL, Sukendra Martha, sebelum penandatanganan Piagam Kerjasama antara BAKOSURTANAL, Pemkab. Aceh Barat dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar, di Meulaboh, Senin (17/05/2010).
Kerjasama tersebut meliputi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Geospasial Kelautan untuk Pembangunan berkelanjutan. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Utama BAKOSURTANAL, Said Mahjali - Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar, dan Ramli MS - Bupati Aceh Barat.
Pada kesempatan yang sama Ramli MS, berharap dengan kerjasama ini Aceh Barat dapat mengembangkan wilayahnya untuk kesejahteraan rakyat. Selain seremoni penandatanganan naskah kerjasama, juga diadakan seminar tentang kelautan nasional, dengan pembicara kunci Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong, Prof. Rokhmin Dahuri.
Senada dengan Sukendra, Rokhmin menekankan pentingnya data dan informasi geospasial yang akurat untuk penataan ruang pesisir dan lautan secara terpadu. Sementara itu, Direktur Kelautan dan Perikanan BAPPENAS, Sri Yanti JS, di tempat yang sama mengatakan, pentingnya Laboratorium Geospasial Kelautan untuk mengelola data dan informasi geospasial kelautan yang bersinergi dengan kabupaten, provinsi dan pusat, untuk mendukung pengembangan konsep negara kepulauan, menjadikan pusat riset kelautan. Serta, menjadikan Aceh Barat ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir dan laut serta pembangunan ekonomi kelautan dengan mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh: Agung TM