Senin, 25 November 2024   |   WIB
id | en
Senin, 25 November 2024   |   WIB
Koordinasi Pembangunan IDSN

Dalam rangka mewujudkan visi Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN), yaitu tersedianya data dan informasi spasial yang berkualitas yang mudah diakses dan terintegrasi untuk pembangunan nasional, maka BAKOSURTANAL sebagai koordinator pelaksana setiap tahunnya menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor).

Rakor IDSN tahun 2010 ini diselenggarakan di Batam pada 3 Juni 2010 lalu dengan mengundang lebih dari 80 peserta. Mereka merupakan perwakilan dari stakeholder-stakeholder di berbagai wilayah seluruh Indonesia, baik di pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota. Rakor kali ini ditujukan untuk mencari solusi terhadapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka pembangunan IDSN.

Rakor IDSN 2010 dibuka secara resmi oleh Rudolf W. Matindas, Kepala BAKOSURTANAL. Dalam pidato sambutannya disampaikan tentang kondisi ketersediaan data di Indonesia saat ini, khususnya data geospasial yang masih terkotak-kotak oleh instansi-instansi tertentu. Masalah ini pun berujung pada akurasi data.

Matindas juga menyebutkan bahwa persoalan anggaran juga menjadi kendala pembuatan standard IDSN, misalnya untuk melakukan pemetaan dalam satu daerah, anggaran yang dibutuhkan minimal mencapai 160 juta rupiah. Sedangkan untuk pemetaan secara nasional dapat menelan anggaran hingga 4 triliun rupiah. Oleh sebab itu, realisasi pembangunan IDSN dilakukan secara bertahap.

Dalam kesempatan ini pula, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau yang  dibacakan oleh Ir. Widhyharto dalam pidato sambutannya mengatakan ketersediaan dan keakuratan data merupakan hal yang vital dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Hal ini terkait juga dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 152 bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sendiri pada tahun 2010 ini telah melakukan penyempurnaan aplikasi dan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) yang digunakan sebagai sarana koordinasi, perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan.


Oleh: Agung TM