Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, untuk itu perlu dibekali berbagai macam ilmu pengetahun dan teknologi, di dalamnya termasuk informasi geospasial. Informasi geospasial merupakan ilmu pengetahuan yang sarat dengan dukungan teknologi, salah satunya adalah informasi pemetaan tata ruang.
Untuk itu semua, sejumlah 120 mahasiswa ITB Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota beserta pembimbingnya, memperoleh kuliah umum tentang Peranan Informasi Geospasial dalam di Indonesia, Penerapan Kebijakan Satu Peta, di BIG pada 10 April 2014. Materi ini bukan hanya untuk pemenuhan kurikulum, namun merupakan pembekalan bagi penerus bangsa di masa mendatang.
Bangsa yang beradab dituntut untuk menguasai teknologi Informasi Geospasial (IG). IG dapat digunakan membangun peradaban bangsa, dimana salah satunya Peta sebagai perwujudan sumber informasi geospasial. Dalam selembar peta mengandung beragam informasi yang menyangkut aspek keruangan (informasi geospasial). IG dalam peta merupakan fakta suatu daerah atau wilayah tentang kondisi alam maupun sosial ekonominya, demikian dikatakan Kepala BIG, Asep Karsidi dalam kuliah umumnya.
Hal tersebut sesuai denganUU No.4 Tahun 2011, yang dituangkan dalam Misi Badan Informasi Geospasial, yaitu (1) membangun dan memperkuat koordinasi kelembagaan terkait penyelenggaraan informasi geospasial yang efektif, efisien, dan sistematis; (2) membangun data dan informasi geospasial yang berkualitas dan berkelanjutan dengan multi-resolusi dan multi-skala dalam satu referensi tunggal, serta mudah dimanfaatkan secara cepat dan dapat dipertanggung jawabkan; dan (3) meningkatkan kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia, kualitas penelitian dan pengembangan dalam penyelenggaraan informasi geospasial serta mendorong pemanfaatannya.
BIG memiliki tugas dan fungsi yang lebih luas; yaitu sebagai REGULATOR, yaitu menyusun kebijakan dan membuat perundang-undangan terkait penyelenggaraan pembangunan IG; sebagai EKSEKUTOR, yaitu penyelenggara tunggal IGD; dan sebagai KOORDINATOR, yaitu mengkoordinasikan pembangunan IG dalam hal pengintegrasian IGT.
Peranan BIG dalam perencanaan tata ruang diantaranya adalah (1)pemenuhan ketersediaan peta RBI dan penyediaan citra tegak resolusi sangat tinggi (CTRST) untuk RDTR, (2)pembangunan infrastruktur Ina-Geoportal yang dapat difungsikan sebagai media pemantau pembangunan berbasis Informasi Geospasial Tata Ruang, media penyelesaian berbagai permasalahan pemetaan tata ruang, serta media pengintegrasian peta-peta tematik sektoral, (3)pembinaan teknis perpetaan untuk penyusunan peta rencana tata ruang, (4)mengintegrasikan peta-peta tematik sektoral untuk mewujudkan One Map melalui kelompok kerja IGT, (5)menyiapkan NSPK perpetaan, dan (6)pelatihan SDM dibidang informasi geospasial.
Selain mendapat paparan dari Kepala BIG, maka mahasiswa ITB tersebut mendapatkan materi dari Anak Agung Gde Agung perwakilan dari ESRI, dengan materi yang disampakan adalah dukungan ESRI terhadap pembangunan infrastruktur informasi geospasial di Indonesia. Setelah pemaparan di Aula BIG, peserta mengunjungi Pusat-Pusat di lingkungan BIG untuk mengetahui kegiatan dan produk yang dihasilkan BIG secara langsung.