Setelah selama empat tahun Malaysia menjadi pimpinan UNGEGN ASE Division periode 2010-2014, kini giliran Filipina menjadi pimpinannya untuk periode 2014-2018. Pemilihan dilaksanakan secara musyawarah untuk pencapaian cita-cita bersama seluruh anggota UNGEGN ASE yang berjumlah 12 negara Asia Selatan dan Timur.
Acara pemilihan dilaksanakan 2 April 2014 di Bandung, pada hari kedua setelah hari pertama dengan kegiatan seminar internasional yang bertajuk “The Power of Place Names in Economic Development, Disaster Response and Global Media”. UNGEGN ASE Division beranggotakan 12 negara yaitu Indonesia, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Asep Karsidi sebagai Ketua Pelaksana Timnas Pembakuan Nama Rupabumi serta dilanjutkan dengan laporan Ketua UNGEGN ASE Division Periode 2010 - 2014 Datuk Prof. Sr Dr. Abdul Kadir Bin Taib.
Dengan musyawarah dan mufakat, maka terpilih Peter N. Tiangco dari Philipina sebagai Pimpinan UNGEGN ASE Division Periode 2014-2018. Pimpinan UNGEGN ASE Division sebelumnya Datuk Prof. Sr Dr. Abdul Kadir Bin Taib mengharapkan pimpinan divisi yang baru terus mendukung peningkatan kegiatan penamaan rupabumi, di negara-negara anggota mengingat pentingnya toponim dalam mitigasi bencana, administrasi pemerintahan, perekonomian dan komunikasi antar negara.
Ia juga mengharapkan pimpinan divisi mengambil alih basisdata toponim 12 negara anggota divisi Asia Selatan dan Timur yang masih dipegang Australia, berhubung semuanya 12 negara ASE menjadi bagian dari Asia Pasifik bersama Ausralia.
Acara dilanjutkan dengan laporan dari masing-masing Negara anggota UNGEGN ASE Division, diantaranya laporan dari Ketua Komite Nasional Nama Rupabumi Brunei Darussalam, Chairman of National Committee on Geographical Names (JKNG), Laporan dari Malaysia (Malaysian National Committee on Geographical Names, MNCGN), Thailand, Philipina, Singapura, Srilanka dan Vietnam.
Laporan dari Indonesia (Country Report) dibacakan oleh perwakilan dari Indonesia, Esther Rajagukguk. Pada laporannya Rajagukguk mengatakan Indonesia telah membentuk Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, update website dan newsletter, membuat penghargaan mengenang Prof. Jacub Rais, updating regional map dan gasetir. Kegiatan yang telah dilakukan di tingkat nasional diantaranya, pengumpulan dan pengolahan data toponim dari Timnas Pembakuan Nama Rupabumi dan PPNR Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, standarisasi/pembakuan nama rupabumi, penyelenggaraan seminar nasional dan internasional terkait dengan toponim atau penamaan rupabumi serta pengembangan PPNR sebanyak 33 provinsi, 115 kabupaten dan 24 kota. Kegiatan lainnya adalah akan mengikuti pertemuan UNGEGN di New York 28 April hingga 2 Mei 2014 mendatang. Untuk pertemuan UNGEGN ASE division ke-3 akan diselenggarakan di Hanoi Vietnam pada Mei 2016.