Senin, 25 November 2024   |   WIB
id | en
Senin, 25 November 2024   |   WIB
Pemetaan Pulau-pulau Kecil Terluar

Indonesia merupakan merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau. Pendataan atau inventarisasi pulau-pulau sangat penting terutama pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pendataan data dan informasi geospasial pada wilayah batas negara sangat penting terutama di dalam perencanaan pengembangan kawasan perbatasan baik dari sisi penataan ruang maupun kewilayahan. Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai lembaga pembina dan penyelenggara Informasi Geospasial terus berupaya menjadi tulang punggung penyelesaian permasalahan perbatasan secara teknis sesuai dengan kompetensinya, baik permasalahan kedaulatan wilayah maupun pengelolaan dan pengembangan wilayah perbatasan.

Kawasan-kawasan perbatasan laut pada umumnya ditandai pulau-pulau terluar yang jumlahnya lebih kurang 92 pulau, hingga kini beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena ada kecenderungan dengan deretan permasalahan dengan negara tetangga. Dan hingga kini belum ada data spasial pulau-pulau kecil terluar yang dijadikan sebagai peta titik dasar dalam hal penentuan batas laut negara dengan skala peta 1:10.000 atau lebih besar. Untuk memenuhi kebutuhan data spasial dimaksud, BIG dalam hal ini Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PPBW) melakukan pemotretan udara pada pulau-pulau terluar. Untuk tahun 2013 PPBW melaksanakan kegiatan Pemetaan Pulau-Pulau Kecil Terluar pada 10 lokasi/pulau diantaranya sebagai berikut :

No.

 Nama Pulau

Titik Dasar

Luas (Km2)

Lokasi Peraian

1.

Tg. Torodoro, P.Sumbawa

TD.129

4.01

Samudera Hindia

2.

Tg. Talonan 1, P. Sumbawa

TD.130

0.3

Samudera Hindia

3.

Tg. Talonan 2, P. Sumbawa

TD.130A

7.52

Samudera Hindia

4.

Tg. Karoso, P. Sumba

TD.128

4.12

Samudera Hindia

5.

Tg.Nguju, P. Sumba

TD.124

1.65

Samudera Hindia

6.

P. Dana

TD.123, TD.123A

1.91

Samudera Hindia

7.

Tg. Sedihing, P.Nusapenida

TD.133

1.43

Samudera Hindia

8.

Tg.Ungasan, P. Bali

TD.134A

4.25

Samudera Hindia

9.

Tg. Mebulu, P. Bali

TD.134

9.65

Samudera Hindia

10.

Tg. Bantenan, P. Jawa

TD.135

3.97

Samudera Hindia

 

 

 

 

 

Pada pelaksanaan di P. Sumbawa, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan teknologi fotogrametry digital metode small format yang dipotret menggunakan wahana tanpa awak (UAV). Pesawat UAV dilengkapi dengan Radio Control, Mounting Camera, Repeater Penguat sinyal Radio Control, GPS Control Aircraft System, Laptop Monitoring Device, serta kamera 22mm-18.5 Megapixel, serta 21.1 Mega pixel. Sebelum dilaksanakan pemotretan dilakukan pemasangan/distribusi Ground Control Point (GCP) sesuai dengan kebutuhan untuk kontrol daerah yang akan dipetakan. Dengan teknologi GPS (Global Positioning System) diharapkan diperoleh ketelitian yang akurat. Tinggi terbang pesawat tersebut kurang lebih 400 meter di atas permukaan tanah rata-rata untuk mendapatkan foto udara dengan resolusi (Ground Sample Distance) 30 cm atau 0,3 m. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pertengahan bulan Mei 2013. Pada pelaksanaan pemotretan di Tg. Torodoro Sumbawa, pesawat diterbangkan di atas gedung menara suar Torodoro Sumbawa, monitoring pergerakan pesawat juga dilakukan di gedung menara suar tersebut. Selanjutnya Tim bergerak ke Tg. Talonan Sumbawa,  sampai saat ini kegiatan tersebut masih berlangsung, direncanakan kegiatan ini selesai pada Agustus 2013.

Diharapkan data dan informasi geospasial yang dihasilkan ini selain untuk delimitasi penentuan batas laut negara juga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pulau-pulau kecil dimaksud serta dapat bermanfaat untuk mendukung kegiatan pengelolaan wilayah perbatasan baik dari sektor sumberdaya alam maupun sektor lingkungan hidup.

 

Yudi Irwanto