Informasi Geospasial yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan/ atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Ketersediaan Informasi Geospasial sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pembangunan, baik penataan ruang/ wilayah, kebencanaan, pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan lainya sangat penting guna menjamin optimalisasi pembangunan yang merata dan tepat sasaran bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
|
Untuk pembangunan di Indonesia, saat ini pemerintah telah mencanangkan program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), dimana terdapat 6 koridor ekonomi di wilayah Indonesia, yaitu Koridor Ekonomi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua-Maluku. Masing-masing koridor memiliki keunggulan sumberdaya yang dijadikan sebagai basis pembangunan ekonomi. Keberhasilan pengelolaan dan kesimbangan sumberdaya alam untuk pembangunan dapat dicapai jika ada jaminan ketersediaan informasi geospasial yang berkualitas. Melalui informasi geospasial, ketersediaan dan persebaran berbagai sumberdaya yang dimiliki suatu daerah dapat diinventarisasi untuk menentukan kebijakan yang tepat. Pemerintah daerah terutama pemangku kepentingan khususnya daerah-daerah yang menjadi koridor MP3EI dan masyarakat luas dapat memahami kegiatan tersebut diatas.
Terkait dengan hal tersebut diatas, Badan Informasi Geospasial (BIG) bekerjasama dengan Pemerintah Kalimantan Selatan pada Jumát 9 Nopember 2012 di Hotel Aria Barito Banjarmasin Kalimantan Selatan, mengadakan kegiatan Workshop Geospasial yang bertema”Informsi Geospasial Mendukung Pelaksanaan Program MP3EI”. Acara ini diisi dengan Talkshow (Gelar wicara) yang menghadirkan Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Asep Karsidi, Anggota Komisi VII DPR-RI, Daryatmo Mardiyanto serta Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, H. Muhammad Arshadi, dengan moderator, Ade Komara (BIG) dan Presenter dari Banjar TV.
Pada acara tersebut Menristek, Gusti M. Hatta, mengatakan bahwa pemerintah telah mencanangkan MP3EI. Ada tiga pilar dalam program MP3EI diantaranya potensi unggulan masing-masing wilayah, transportasi serta kapasitas sumberdaya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar program pembangunan tersebut tepat sasaran, diperlukan perencanaan yang matang, dengan didukung data dan informasi geospasial. Sementara itu, Kepala BIG, Asep Karsidi mengatakan berkaitan dengan program MP3EI, data dan informasi geospasial digunakan untuk perencanaan tata ruang dengan pendekatan teknologi. Selanjutnya, Asep Karsidi mengatakan, Untuk merealisasikan program tersebut, BIG akan membangun simpul jaringan data dan informasi geospasial di Kalimantan Selatan yang akan menjadi simpul jaringan nasional. Simpul jaringan data dan informasi geospasial dapat diakses secara nasional maupun dunia. Sementara itu, Anggota DPR-RI, H. Daryatmo Mardiyanto mengatakan, Undang-Undang yang ada, baik itu Undang-Undang Tata Ruang maupun Undang-Undang Informasi Geospasial bertujuan untuk kemakmuran bangsa dan negara. Acara Workshop Geospasial ini, dihadiri oleh lebih dari 100 orang, yang terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Kalsel, Akademisi dan lain-lain.
Oleh: Yudi Irwanto & Agung TM