Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) dalam usia yang ke-40 Tahun ini sudah banyak memberikan sumbangsihnya bagi pembangunan di Indonesia, dimana dalam kiprahnya para anggota ISI telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan survei dan penyedia data dan informasi geospasial di Indonesia bahkan dalam dunia internasional. Terkait dengan hal tersebut diatas untuk memperingati HUT ISI ke 40 Tahun, Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) pada tanggal 17 Oktober 2012 menyelenggarakan Forum Ilmiah Tahunan (FIT) ISI 2012 di Hotel Bidakara Jakarta. Selain Forum Ilmiah Tahunan kegiatan ini juga diisi dengan Seminar Internasional.
Kegiatan yang mengambil tema ”Informasi Geospasial bagi pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Ekonomi” ini diikuti oleh para praktisi dan akademisi di bidang Informasi Geospasial (IG). Selain memperingati 40 Tahun berdirinya Ikatan Surveyor Indonesia (ISI), tujuan kegiatan ini adalah mediskusikan pengalaman dan perkembangan teknologi geospasial untuk mendukung pengelolaan sumberdaya alam dan pembangunan ekonomi dan mensumbangsihkan pemikiran konkrit untuk dapat berperan mendukung kebijakan negara dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam untuk pembangunan ekonomi Indonesia yang berbasis geospasial.
Hadir dalam acara tersebut Ketua ISI Budhy Andhono Soenhadi, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Asep Karsidi dan Deputi 5 Bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sugihartatmo dan Deputi Bidang Survei, pengukuran dan Pemetaan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Tri Suprijanto dan para undangan yang terdiri dari Kementerian dan Lembaga yang terkait dengan Informasi Geospasial serta para anggota Ikatan Surveor Indonesia. Pada sambutannya Kepala BIG, Asep Karsidi mengatakan, Kondisi geografis Kepulauan Indonesia yang kaya akan potensi sumber daya alam dan sumberdaya lainnya merupakan modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan. Sumberdaya alam dan lingkungan hidup (SDA dan LH) mempunyai peran yang sangat penting dalam pembagunan nasional, baik sebagai penyedia bahan baku pembangunan maupun sebagai pendukung sistem kehidupan. Dalam RPJMN, pembangunan SDA dan LH yang mendukung pembangunan ekonomi dijabarkan dalam tiga perioritas sebagai berikut : Peningkatan ketahanan pangan, dan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan; peningkatan ketahanan dan kemandirian energi; dan peningkatan pengelolaan sumberdaya mineral dan pertambangan. Untuk dapat mengelola sumber-sumber tersebut dilakukan survei dan pemetaan agar dapat diketahui ketersediaan dan sebarannya dengan tepat.
Selain kegiatan seminar internasional, kegiatan ini juga diisi dengan pameran teknologi geospasial dengan peserta dari BIG dan perusahaan dibidang informasi geospasial.
Oleh: Yudi Irwanto & Agung TM