Sabtu, 02 November 2024   |   WIB
id | en
Sabtu, 02 November 2024   |   WIB
BIG Deklarasikan Perluasan Sumberdaya Kelautan RI

 

   

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki wilayah laut seluas 5,8 jut Km2 yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta km persegi dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE) 2,7 juta km2. Selain itu terdapat lebih dari 13 ribu pulau dengan garis pantai sepanjang 95.181 Km. Luas wilayah laut Indonesia bertambah 4.209 km2  setelah sidang pleno klaim Indonesia terhadap Perserikatan Bangsa Bangsa/PBB melalui Commission on the Limits of Continental Shelf (CLCS)  pada April 2011 dapat menerima submisi Indonesia atas hak kedaulatannya di dasar laut di wilayah di luar 200 mil laut. Wilayah baru yang menjadi bagian yurisdiksi Indonesia  tersebut terletak di bagian Barat Aceh.  Terkait dengan hal tersebut diatas pada Selasa, 20 November 2011 di Auditorium BPPT Jakarta, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Asep Karsidi mendeklarasikan perluasan sumberdaya kelautan Republik Indonesia, pada kegiatan Seminar Nasional ke-6 Akunting Sumberdaya.

Sebelumnya, pengakuan Internasional bahwa Indonesia adalah negara kepulauan tercapai dalam UNCLOS 1982. UNCLOS 1982 memberikan kewenangan dan memperluas wilayah laut Indonesia dengan segala ketetapan yang mengikutinya. Perluasan wilayah Indonesia dalam UNCLOS 1982 tidak hanya wilayah laut tetapi juga wilayah Udara. Selain itu juga terjadi perluasan hak-hak berdaulat atas kekayaan alam di ZEE serta landas kontinen serta Indonesia juga masih memiliki hak atas pengelolaan sumberdaya alam di laut bebas dan di dasar samudera.Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara kaya akan sumberdaya alam. Sumberdaya yang dimiliki Indonesia tentunya harus di Inventarisasi dan dikelola serta dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.

Sejalan dengan hal tersebut diatas BIG bersama dengan BPPT, LAPAN dan BSN mengadakan seminar dengan tema Akunting Sumberdaya Alam dan deklarasi perluasan sumberdaya kelautan RI.  Kegiatan yang dibuka oleh Deputi Menko Perekonomian RI, Eddy Putra Irawadi tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri peneliti dari Kementerian dan Lembaga, Akademisi dan pemerintah daerah. Seminar ini juga diisi paparan dari peneliti berbagai kementerian dan lembaga, akademisi serta swasta.

Oleh: Yudi Irwanto & Agung TM