Kamis siang, 15 September 2011 diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tentang Penyelenggaraan Kearsipan Informasi Geospasial dan kunjungan Menteri Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) dan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Kepala Bakosurtanal Asep Karsidi dan Kepala ANRI M. Asichin dengan disaksikan oleh Menkokesra Agung Laksono dan Menristek Suharna Surapranata serta para pejabat eselon I, II, dan III dari kedua instansi. Ruang lingkup kerjasama ini terkait dengan penyelamatan dan pelestarian Informasi Geospasial (IG), pembinaan penyelenggaraan kearsipan dinamis, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kearsipan dan pelaksanaan kegiatan lain yang dianggap perlu disetujui kedua pihak. Diharapkan dengan penandanganan Nota Kesepahaman ini Geospasial Indonesia akan terselamatkan melalui penyiapan SDM, pengelolaan dan penyelamatan arsip.
Kepala Bakosurtanal Asep Karsidi dalam sambutannya menyatakan bahwa Bakosurtanal mempunyai tugas untuk memetakan seluruh wilayah Indonesia. Tugas berat ini harus didukung oleh semua pihak termasuk Menkokesra. Selain itu, letak kantor Bakosurtanal di lingkungan Cibinong Science Center (CSC) yang rindang, asri, dan nyaman membuat kinerja pegawai Bakosurtanal meningkat.
Sementara itu, Menkokesra Agung Laksono dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia mempunyai peta yang kesahihannya tidak diragukan lagi, yaitu peta dari Bakosurtanal. Menurutnya, peta berperan penting di era keterbukaan ini. Bakosurtanal yang sebentar lagi akan berubah menjadi Badan Informasi Geospasial (BIG) harus bisa menjadi lebih baik. Tidak hanya namanya yang BIG, karya-karyanya pun harus ‘BIG’ juga. Agung menambahkan bahwa dengan adanya sosialisai BIG serta produk-produknya, akan semakin memperkokoh NKRI serta semoga masalah sengketa perbatasan bisa segera diselesaikan.
Oleh: Agung TM