Satu lagi, Bakosurtanal memiliki profesor riset. Setelah Prof. Aris Poniman dikukuhkan sebagai profesor riset bidang Penginderaan Jauh tahun 2006, kini giliran Fahmi Amhar dipercaya untuk menyandang profesor riset di depan namanya. Sehingga, Bakosurtanal saat ini memiliki dua orang profesor riset.
Pengukuhan Fahmi Amhar sebagai profesor riset bidang Sistem Informasi Spasial dilaksanakan di Gedung Auditorium Bakosurtanal, pada hari Rabu, 11 Agustus 2010. Orasi pengukuhan Fahmi dilakukan di hadapan Majelis Pengukuhan Profesor Riset yang dipimpin Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Lukman Hakim serta disaksikan Kepala Bakosurtanal Asep Karsidi, para pejabat struktural dan fungsional Bakosurtanal, para tamu undangan dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Bapeten dan Lapan) dan perguruan tinggi ( IPB, ITS dan Unibraw).
Dalam orasi ilmiah pengukuhannya dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Spasial : Penguatan Infrasrtuktur Data Spasial Nasional, Fahmi mengatakan Sistem Informasi Spasial (SIS) adalah Salah satu jenis sistem manajemen informasi pada informasi yang bersifat keruangan (spasial) yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mewujudkan suatu tujuan, yakni memberikan informasi yang andal (akurat dan cepat), efektif dan efisien. Dimana Sistem Informasi Spasial memliki 5 komponen penting yaitu Data, software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), Prosedur, dan SDM.
Fahmi yang dikukuhkan sebagai profesor riset diusianya yang ke-42, juga menyatakan bahwa secara terpisah, komponen-komponen SIS telah banyak dimanfaatkan di Indonesia. Data dan informasi spasial telah digunakan di bidang pertanahan , penataan ruang, pemerintahan, pembangunan infrastruktur, perhubungan, penanggulangan bencana dan sebagainya. Demikian juga, software (perangkat lunak) maupun Hardware (perangkat keras) yang terkait dengan SIS telah banyak dijumpai.
Ketersediaan prosedur dan keandalan sumber daya manusia (SDM) merupakan komponen yang paling vital. Hardware, software dan data mungkin dapat disediakan dengan cepat bila tersedia dana yang cukup. Namun, tanpa prosedur dan SDM yang tepat, tiga komponen yang lain boleh jadi tidak akan efektif dan berkelanjutan. Sebaliknya, meski dana terbatas, namun bila ada prosedur yang tepat dan SDM yang kreatif, keterbatasan itu akan relatif mudah teratasi.
Hal-hal tersebut diamini kepala Bakosurtanal Asep Karsidi ketika memberikan sambutannya, asep menyatakan bahwa Sistem Informasi Spasial akan semakin penting. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah bertekad akan menggunakan Sistem Informasi Spasial dalam perencanaan dan pemantauan pembangunan. Oleh karena itu Bakosurtanal bertekad untuk memberikan data spasial yang terlengkap dan terbaik agar juga didapatkan perencanaan dan pemantauan pembangunan yang paling berkualitas.
Sistem Informasi Spasial yang andal juga sangat ditunggu-tunggu oleh banyak pihak dan berkaitan erat dengan salah satu misi Bakosurtanal yaitu membangun Infrastruktur data spasial nasional yang meliputi unsur kelembagaan, peraturan perundang-undangan, data spasial utama, penelitian dan pengembangan di bidang surta serta sumber daya manusia surta sebagai landasan penyediaan informasi sumber daya alam yang andal bagi pembangunan.
Dalam hal itu, pemerintah bersama DPR sekarang sedang menggodog RUU Informasi Geospasial. RUU ini akan memayungi berbagai peraturan pemerintah dan peraturan presiden yang sudah ada selama ini, dan yang nantinya akan dibuat. Selanjutnya peraturan perundang-undangan ini akan menjadi dasar peraturan kepala Bakosurtanal dan serangkaian Rancangan Standar Nasional Indonesia yang akan menjamin secara teknis ketersediaan dan mutu data spasial di Indonesia.
Oleh Tommy Nautico