Ekspedisi Geografi Indonesia (EGI) 2013 telah berlangsung selama enam hari, sejak diluncurkan oleh Kepala BIG, Asep Karsidi di Hutan Kota Sangga Buwana, Karang Tengah pada Sabtu 6 April 2013. EGI 2013 mengusung tema “Selamatkan Jakarta dari Banjir dan Menjamin Ketersediaan Air Baku”. Tim dibagi dalam kelompok-kelompok untuk menjelajah wilayah sungai dari hulu hingga ke hilir daerah aliran sungai yang mengalir ke Jakarta untuk menemu-kenali fenomena, potensi dan permasalahan wilayah baik dari aspek biotik, abiotik dan kultur secara cepat dan terpadu yang dilakukan oleh berbagai ahli terkait dengan kejadian banjir di Jakarta serta ketersediaan air baku.
Setelah menjelajahi wilayah Jakarta dan sekitarnya dari hilir sampai ke hulu, dari darat dan sungai, tim EGI sampai di bagian hulu Sungai Cisadane, tepatnya di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Desa ini adalah desa teratas di lereng Gunung Pangrango. Di tepian hulu sungai Cisadane yang jernih dan mengalir deras dengan pemandangan alam yang mempesona, pada hari ke-enam ini, ada satu momen penting bagi tim EGI. Di tempat yang indah ini Tim EGI telah mensinergikan persepsi, pemikiran dan pandangan dalam menysikapi fenomena banjir Jakarta secara holistik baik dari aspek abiotik, abiotik dan kultur, dengan satu janji.
Janji Tim EGI diucapkan dan ditandai dengan pengikatan “slayer” EGI kepada beberapa perwakilan dari BIG, DITTOPAD, kelompok masyarakat dan perguruan tinggi (UI, UGM, IPB, UNISMA dan UNDIP). Pengikatan “slayer” IGI 2013 ini memiliki makna perlunya mensinergikan knowledge dan keilmuan dari masing-masing peneliti yang terlibat dalam EGI untuk menjaga perilaku demi kelestarian alam. Penyematan “slayer” dilakukan oleh Ibu Prof.Dr. Meutia Hatta (Dewan Pertimbangan Presiden) kepada Dr.Suprajaka (Ketua Panitia EGI-2013-BIG), dilanjutkan oleh Prof.Dr. Aris Poniman (peneliti senior BIG) kepada Mayor CPT Syarifuddin (Dittopad), H. Cahaeruddin (tokoh masyarakat Sangga Buana) kepada Rizki A Ibrahim (Mahasiswa-UI), Drs. Al. Susanto, MM (pakar ilmu kebumian-IGI) kepada M. Azzam (Mahasiswa-UGM), Dr. Waluyo (pakar hidrologi-Kementrian PU) kepada Ageng Nurmalasari (Mahasiswa UNDIP), Boy S Hakim (pakar tataruang) kepada Syahrul (Kelompok Peduli Ciliwung Depok), Dr. Jajang Gunawijaya (antropolog-UI) kepada Jaja (KPC Ciliwung), Dr. Yayat (Ahli Konservasi Tanah dan Air-IPB) kepada Irma (KPC Cisadane), Wardi (Ketua RT 3 Desa Watesjaya) kepada Sony Nugratama (Unisma Bekasi), disaksikan oleh tim EGI 2013 lainnya dan masyarakat sekitar.
Diharapkan nilai ini akan secara terus menerus ditularkan dari individu ke individu terutama generasi penerus sehingga menjaga kelestarian alam menjadi bagian dari perilaku kehidupan sehari-hari.