Sampai detik ini, ketersediaan peta dasar belum memenuhi amanat UU IG. Hal ini karena adanya keterbatasan sumber daya nasional padahal kebutuhan semakin mendesak. Perlu diketahui bahwa pasal 18 UU IG mengamanatkan bahwa Informasi Geospasial Dasar (IGD) dalam bentuk peta dasar diselenggarakan dalam berbagai skala (kecil, menengah dan besar). Peta Rupabumi Indonesia (RBI) diselenggarakan pada skala 1:1.000.000, 1:500.000, 1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000, 1:10.000, 1:2.500, dan 1:1.000; Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) diselenggarakan pada skala 1:250.000, 1:50.000, dan 1:10.000; Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) diselenggarakan pada skala 1:500.000, 1:250.000, dan 1:50.000.
|
Meningkatnya kebutuhan nasional terhadap IGD salah satu diantaranya karena penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang diselenggarakan oleh Kementerian/ Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah harus mengacu pada IGD. Konsekuensinya, percepatan penyediaan IGD oleh BIG sebagai penyelenggara IG untuk memenuhi kebutuhan nasional tersebut mutlak diperlukan.
Di lain pihak, ternyata ada juga K/L selain BIG yang memiliki kegiatan pemetaan terkait dengan konten peta dasar. Kontribusi K/L melalui penyediaan informasi yang dimilikinya dapat dijadikan sebagai masukan dalam pembentukan peta dasar. Diharapkan, proses percepatan penyediaan IGD nasional dapat terlaksana.
Dalam rangka rangkaian menuju Rakornas IG 2013 yang diselenggarakan 20-21 Februari 2013, BIG menyelenggarakan Pra Rakornas IG 2013 pada Selasa 12 Februari 2013 di Kantor BIG Cibinong. Pra Rakornas IG 2013 diselenggarakan untuk untuk menindaklanjuti kesepakatan yang sudah dilaksanakan dalam Rakornas IG 2012 serta membahas sinergi nasional untuk percepatan penyediaan IGD. Peseta yang hadir berasal dari BIG, Dittop AD, Kemendagri, KemPU, Dishidros AL, LAPAN, BPN, BMKG, LIPI, ESDM, Kemenhub, Perguruan Tinggi, Swasta, dan lain-lain. Total peserta yang hadir sekitar 150 orang.
Hadir membuka acara adalah Sekretaris Utama BIG Budhy Andono Soenhadi. Budhy Andono mengatakan bahwa koordinasi diadakan untuk mengatasi keterbatasan. Pra Rakornas IG 2013 diadakan sebagai sarana untuk koordinasi K/L agar nanti pada Rakornas IG 2013 tercapai kesepakatan karena bisa jadi masih ada yang harus dievaluasi pada Rakornas IG 2012. Diharapkan adanya masukan dalam Rakornas IG ini sehingga bisa diajukan ke Bappenas untuk jadi rujukan dalam pembangunan nasional.
|
Acara Pra Rakornas IG 2013 dibagi menjadi 4 (empat) Working Group (WG). WG I adalah Koordinasi Kegiatan Penyediaan Informasi Geospasial Dasar (IGD) dengan ketua tim M Arief Syafei. WG II adalah Koordinasi Kegiatan Penyediaan Informasi Geospasial Tematik IGT) dengan ketua tim Nurwadjedi,. WG III adalah Koordinasi Kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) dengan ketua tim Dodi Sukmayadi. WG IV adalah Koordinasi SDM Informasi Geospasial Tematik (SDM) dengan ketua tim Adi Rusmanto.
Ada 4 (empat pokok bahasan yang diangkat dalam sesi diskusi perumusan draf kesepakatan dan merupakan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menanggapi kebutuhan nasional terhadap IGD, yaitu:
1. Proiritas kebutuhan nasional terhadap IGD.
2. Mekanisme pertukaran data antara K/L yang memproduksi layer peta dasar dengan BIG dan timbal baliknya.
3. Strategi alternatif pemenuhan peta dasar apabila peta dasar belum tersedia.
4. Rekomendasi apabila kebutuhan terhadap IGD tidak dapat terpenuhi dalam jangka waktu dekat.
|
Kepala BIG Asep Karsidi secara khusus pada diskusi paralel WG IV SDM Informasi Geospasial Tematik (SDM) berpesan bahwa program IG tidak akan berjalan kalau tidak didukung oleh SDM yang andal dan bertanggungjawab. Strategi yang akan digunakan dalam upaya percepatan pembangunan SDM diantaranya adalah penyelenggaraan sertifikasi dan akreditasi serta peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan dan pelatihan IG.
Oleh: Agung TM & Tommy Nautico