Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia dengan dua pertiganya wilayah laut. Kondisi ini merupakan potensi yang harus digali mengingat semakin meningkatnya kegiatan pembangunan dan kenyataan bahwa kandungan sumberdaya alam di wilayah darat semakin menipis. Akibatnya, wilayah pesisir dan lautan haruslah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus menjadi tumpuan bangsa Indonesia bagi kesinambungan pembangunan nasional.
Sejak tahun 1993, Bakosurtanal telah berkontribusi aktif dalam upaya menyediakan peta yang sistematis tentang sumberdaya pesisir dan laut, baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya. Bakosurtanal juga telah melakukan berbagai kegiatan penyediaan Informasi Geospasial (IG) Kelautan, antara lain; survei hidrografi dan pembuatan peta dasar Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) skala 1:50.000 (saat ini mencakup 30%) dan peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) skala 1:500.000 (mencakup seluruh Indonesia) yang merupakan Informasi Geospasial Dasar (IGD).
Sebagai upaya untuk menciptakan kesepahaman dan keselarasan tindak dalam integrasi dan keterpaduan berbagai upaya dalam pembuatan IG Kelautan dalam mendukung pembangunan, Bakosurtanal/ BIG menyelenggarakan Lokakarya bertajuk “Integrasi Data dan Informasi Geospasial Kelautan Nasional Guna Mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)” di Bogor (Rabu, 5 September 2012). Diharapkan dengan adanya lokakarya ini adanya komitmen dan dukungan untuk saling menginformasikan program dan rencana kegiatan instansi-instansi terkait sektor kelautan. Diupayakan juga adanya sinkronisasi dan sinergi kegiatan pembuatan IG Kelautan dengan mempertimbangkan kebutuhan para pengguna, utamanya dalam mendukung program MP3EI. Diharapkan juga adanya kolaborasi dalam pengembangan SDM dan adopsi teknologi dalam rangka meningkatkan daya saing nasional serta pengembangan pemanfaatan di bidang penyelenggaraan IG Kelautan.
Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Dr. Asep Karsidi, M.Sc dalam Keynote Speech-nya menjelaskan bahwa BIG memperoleh mandat untuk menjamin beragam Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang dibangun oleh instansi terkait dapat diintegrasikan, sinkron dan harmonis. Melalui Ina-Geoportal, berbagai IG dapat diintegrasikan dan berbagi pakai dengan sesama instansi atau pemakai. Pelaksanaan lokakarya ini merupakan bagian dari impelentasi dan tanggung jawab BIG untuk menyongsong perubahan struktur organisasi baru, terutama dalam implementasi Kebijakan dan Grand Design Pemetaan Terpadu Sumberdaya Kelautan Nasional dalam rangka mendukung MP3EI yang merupakan landasan sinkronisasi kebijakan nasional untuk merespon berbagai fenomena aktual. Asep Karsidi berharap agar kegiatan lokakarya ini dapat menghasilkan berbagai komitmen, kolaborasi dan sinergi program antar berbagai kementerian, lembaga dan perguruan tinggi terkait dengan Kebijakan Integrasi Geospasial Kelautan Nasional dan Implementasi Teknis Surta, dan Rencana Aksi Formulasi Integrasi IG Kelautan.
Acara lokakarya dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc (Sekjen DPD RI) dengan tema “Perspektif Kebijakan dalam Pengelolaan Kelautan untuk NKRI” dilanjutkan dengan Launching Aplikasi Batimetri Nasional & Integrasi GeoPortal INA-SDI/ Tanah Air oleh Kepala Pusat PDKK BIG Ir. Tri Patmasari, M.Si. Lokakarya Integrasi Data dan Informasi Geospasial Kelautan Nasional Guna Mendukung (MP3EI) ini menghadirkan berbagai pembicara dan pembahas dari BIG, DPD-RI, BAPPENAS, DEKIN, KKP, ITB, ITS, LIPI, BPPT, P3GL dan DISHIDROS TNI-AL.
Oleh: Agung TM & Tommy N