Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Media Gathering Ina-GeoPortal di BPPT

Indonesia terletak di Samudera Hindia dan menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan tugas pembangunan nasional yang kompleks, kebutuhan akan Informasi Geospasial (IG) menjadi sangat penting. Sistem Informasi Geografis merupakan alat yang penting untuk membantu para pembuat keputusan dalam merumuskan, menerapkan, memonitor dan mengevaluasi pembangunan rencana nasional dan regional. Teknologi tersebut telah terbukti juga dalam konstruksi dan pengelolaan berbagai proyek pengembangan dan infrastruktur, tanggap darurat terhadap bencana alam, kebijakan perlindungan lingkungan; penggunaan tanah, sistem kadastral; kehutanan, pertanian, pertanahan, pajak dan bangunan dan statistik, urusan kelautan dan pengelolaan sumberdaya mineral dan lain-lain.

Terkait dengan hal tersebut diatas, Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK) bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Panitia Hakteknas 2012 Kementerian Riset dan Teknologi dalam rangkaian  memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) mengadakan Media Gathering tentang Ina-Geoportal : Gerbang Pentingnya Data dan Informasi Geospasial. Kegiatan tersebut dilaksanakan Jum'at 27 Juli 2012 di Kantor BPPT dengan mengundang para jurnalis dari berbagai media nasional, akademisi dan lain-lain.

IDSN Indonesia: Ina-Geoportal adalah sebuah Infrastruktur Data Geospasial Nasional sekarang diperkenalkan untuk membantu menyebarluaskan data dan IG untuk mengurangi duplikasi diantara instansi, meningkatkan kualitas data dan menghemat biaya produksi.

Ina-GeoPortal merupakan portal milik nasional yang dikelola sistemnya oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang sekarang bertransformasi menjadi Badan Informasi Geospasial (BIG). Geoportal Nasional ini menyediakan akses data geospasial ke seluruh masyarakat baik lingkup Nasional maupun internasional, keberhasilannya tergantung pada institusi yang bergabung. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketersediaan data sehingga mudah untuk dicari, diakses dan digunakan secara online. Ini kemudian akan diarahkan untuk meningkatkan akses untuk publik sehingga manfaatnya akan menjadi lebih banyak.

Momentum penting dalam sejarah perjalan menuju IDSN adalah diundangkannya UU no.4 Tentang Informasi Geospasial (IG) tanggal 21 April 2011. UU-IG bertujuan untuk peningkatan akses ke data dan IG yang dapat diandalkan, penyebarluasan IG lebih efektif dan memberikan kemapuan untuk menggunakan data geospasial ke berbagai kalangan. Ina Geoportal memberikan fasilitas bagi seluruh instansi pemerintah untuk lebih efektif dan efisien dalam berbagi pakai data dan informasi Geospasial.

Pengelolaan IDSN Ina-GeoPortal memerlukan keterlibatan aktivitas yang cukup kompleks, tidak hanya sebatas masalah administrasi tetapi juga penyediaan lingkungan teknis diantara institusi pemerintah untuk dapat melakukan evaluasi, memilih dan mengelola IG. Ina-GeoPortal masih dalam fase pengembangan. Fase I selesai pertengahan 2013. Ina-GeoPortal akan dinilai sukses apabila sesuai dengan konsep operasional yang ditetapkan, menggunakan standar yang sudah dibuktikan kesesuaiannya dan meningkatkan manfaat aset geospasial Indonesia.

Pada kegiatan Media Gathering tersebut, hadir Narasumber dari BIG, Dr. Antonius B.Wijanarko dengan materi “ Ina-GeoPortal: Gerbang pentingnya Data dan Informasi Geospasial”, Narasumber dari BPPT, Dr. M.Sadli dengan materi “Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh dan ICT untuk pengelolaan Informasi Kebumian”. Serta narasumber dari Asosiasi Instansi Penanaman Modal Seluruh Indonesia (AIPMSI), Syamsul Hadi tentang Pemanfaatan Data Ina-GeoPortal.

Oleh: Yudi Irwanto