Mengantisipasi diberlakukannya Undang-Undang Informasi Geospasial yang saat ini sedang dalam proses pembahasan di DPR-RI, Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut (PSSDAL) Bakosurtanal yang berkewajiban menyediakan informasi sumber daya alam wilayah pesisir dan laut dengan akurasi tinggi dan dalam waktu cepat, segera menyusun konsep “Inventarisasi Sumber Daya Alam Pesisir Terpadu”. Penyusunan konsep ini merupakan bagian integral dari program Kedeputian Survei Dasar Sumber Daya Alam tahun 2010 – 2014, melalui visi Assesibilitas, Kontinuitas, dan Utilitas Informasi Geospasial Sumber Daya Alam dan Lingkungan, demikian sepenggal sambutan Deputi Survei Dasar Sumber Daya Alam, Priyadi Kardono, pada saat pembukaan Workshop Inventarisasi Sumber Daya Alam Pesisir Terpadu, yang berlangsung di aula Fakultas Geografi UG
Disamping membahas konsep tersebut, dalam workshop yang berlangsung sehari juga dibahas draft modul pelatihan terhadap sumberdaya manusia (capacity building) pelaksana inventarisasi sumber daya alam pesisir, dimana sektor ini masih dirasakan belum mencukupi, terutama didaerah-daerah. Modul pelatihan dipersiapkan untuk berbagai tingkatan, yakni operator, analis, manajer hingga pengambil keputusan. Konsep maupun modul inventarisasi sumber daya alam pesisir yang telah selesai disusun bersama antara PSSDAL Bakosurtanal dengan PUSPICS, Fakultas Geografi UGM, berbasis aplikasi teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG), mengingat cakupan sumber daya alam pesisir Indonesia yang sangat luas serta proses pembaharuan informasi dikemudian har
Workshop ini diselenggarakan dengan maksud untuk mensosialisasikan serta memperoleh masukan dari para pakar/ahli, sebelum tahun depan diperkenalkan kepada para stakeholder, salah satu diantaranya adalah Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Pada sesi akhir juga disampaikan hasil penelitian yang merupakan bagian dari kegiatan Laboratorium Geospasial Parangtritis, yakni aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk kajian dinamika pantai, dimana sebagai daerah penelitian dipilih Teluk Kesembu (Demak), Ujung Pangkah (Gresik) dan Gumuk Pasir Parangtritis (Jogyakarta).
Oleh: Yulianto