Guna menyamakan persepsi mengenai peta bumi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) sebagai badan yang memiliki tufoksi pembuatan peta bumi menggelar workshop baca peta bagi wartawan di gedung Bakosurtanal, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin.
Workshop tersebut dihadiri wartawan nasional, regional maupun lokal dengan tiga pemateri kompeten. Di antaranya Priambodo Pariadi ahli peta bumi dari Widyaswara Surta Bakosurtanal dan dua peneliti Bakosurtanal Bambang Riadi dan Adi Junjunan Mustafa.
"Media kerap menggunakan peta sebagai pelengkap beritanya. Dengan demikian, para wartawan pun harus mampu membuat dan membaca peta yang benar," kata Priambodo Pariadi dalam presentasinya.
Ia menambahkan, dengan memahami cara membaca peta, wartawan pun diharapkan mampu mengimplementasikannya.
Saat ini, lanjutnya, peta sudah menjadi bagian dari berita yang ditayangkan media, baik cetak maupun elektronik. "Sehingga masyarakat pun paham maksud dalam peta tersebut. Bila salah menggambarkan, bisa membingungkan," terangnya.
Pemateri lainnya Adi Junjunan Mustafa mengatakan bahwa peta tak lepas dari geospasial. Geospasial itu informasi yang memfokuskan pada geografis, waktu dan ruang dari suatu objek.
"Ini sering kali digunakan media, misalnya dalam pemetaan dan menggambarkan daerah bencana atau perbatasan wilayah," katanya.
Sumber: radar bogor