UJIAN PENERIMAAN CPNS BAKOSURTANAL TAHUN 2006
Kesunyian yang biasanya menggelayut pada hari Sabtu di kantor BAKOSURTANAL, pada pagi itu pecah oleh keramaian peserta ujian penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pada tanggal 11 Februari 2006 kemarin, sejak pagi hari mereka telah berduyun-duyun ke kantor yang terletak pada kilometer 46 Jalan Raya Jakarta Bogor, untuk mengadu peruntungan menjadi CPNS.
Pemandangan tersebut nampaknya mewakili suasana serupa di tempat-tempat lain di seluruh Nusantara, karena pada hari itu pemerintah secara serempak menyelenggarakan ujian penerimaan CPNS.
Perlu diketahui, jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun 2005 yang lalu, kurang lebih 11 juta orang. Jumlah ini akan meningkat tiap tahun sekitar 1 juta orang, jika kondisi perekonomian Indonesia tidak menjadi lebih baik. Namun, ada secercah harapan bagi mereka yang saat ini sedang mencari kerja. Kesempatan itu ada, karena pemerintah membuka lowongan menjadi CPNS.
Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang selalu membutuhkan tenaga baru, BAKOSURTANAL juga membuka rekruitmen CPNS. Pada tahun 2006 ini klasifikasi BAKOSURTANAL membutuhkan 35 orang pegawai baru. CPNS yang diperlukan berasal dari sarjana Geodesi 3 orang, sarjana Geografi 3 orang, sarjana Geofisika 3 orang, sarjana Manajemen/Teknik Informatika 4 orang, diploma III Manajemen/Teknik Informatika 5 orang, diploma III Humas 2 orang dan lulusan SLTA sejumlah 15 orang.
Pengumuman penerimaan CPNS telah dibuka sejak tanggal 21 Januari 2006 melalui website BAKOSURTANAL (www.bakosurtanal.go.id) maupun di papan pengumuman. Pendaftaran dilakukan langsung ke kantor BAKOSURTANAL, dan ditutup pada tanggal 4 Februari 2006. Dari 15 hari pembukaan pendaftaran, panitia menerima 481 orang pendaftar. Jumlah tersebut terdiri dari 50 orang sarjana Geodesi, 42 orang sarjana Geografi, 6 orang sarjana Geofisika, 120 orang sarjana Manajemen/ Teknik Informatika, 118 orang diploma III Manajemen/Teknik Informatika, 16 orang diploma III Humas dan 129 orang lulusan SLTA. Mereka akan menjadi surveryor pemetaan, analis geofisika (geofisika), analis basis data, pelaksana humas dan protokol, administrasi umum, operator pemetaan, dan operator basis data. Untuk peserta lulusan SLTA disyarakatkan minimal memiliki nilai 7 untuk beberapa mata pelajaran tertentu, seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Dari 481 orang peserta ujian, terdapat 67 orang (14%) yang tidak hadir pada pelaksanaan ujian. Akibat jumlah peserta yang berkurang, cukup menguntungkan bagi para peserta yang hadir dan dapat mengikuti ujian. Seperti pada Geofisika, dibutuhkan 3 orang, hadir 4 orang, sehingga terjadi ratio kompetisi 1:2. Peserta ujian dari Geografi yang tidak hadir 4 orang, Geodesi 14 orang, S-1 Teknik Informatika 23 orang, D-3 Teknik Informatika 15 orang dan 9 orang dari lulusan SLTA. Sedangkan dari D-3 Humas, semuanya hadir. (Lihat tabel)
Tabel Perbandingan Kehadiran
Peserta Ujian CPNS BAKOSURTANAL 2006
Lulusan |
Pendaftar |
Hadir |
Dibutuhkan |
Ratio |
Geodesi |
50 |
36 |
3 |
1:12 |
Geografi |
42 |
38 |
3 |
1:13 |
Geofisika |
6 |
4 |
3 |
1:2 |
S1 TI |
120 |
97 |
4 |
1:25 |
D3 TI |
118 |
103 |
5 |
1:21 |
D3 Humas |
16 |
16 |
2 |
1:8 |
SLTA |
129 |
120 |
15 |
1:8 |
Jumlah |
481 |
414 |
35 |
|
Sumber : Panitia Penerimaan CPNS, Biro KKH BAKOSURTANAL 2006
Salah seorang peserta dari Geografi yang pernah mengikuti ujian CPNS BAKOSURTANAL tahun 2005, mengatakan bahwa soal kali ini hampir mirip dengan soal tahun lalu. Dia merasa tidak ada kesulitan yang cukup berarti, tetapi harus membaca soal secara teliti karena narasinya cukup panjang. Mungkin alasan ini pula yang menyebabkan peserta ujian dari Geografi bertahan cukup lama, hingga waktu yang diberikan usai.
Pengumuman hasil ujian CPNS akan dimuat pada website BAKOSURTANAL pada tanggal 22 Februari 2006. Mereka yang lulus ujian tidak langsung diterima sebagai CPNS, tetapi harus melalui tahap seleksi lagi, yaitu tes psikologi. Jadi pertempuran masih belum usai.
Dalam penerimaan CPNS ini, panitia menjamin bahwa pelamar tidak dipungut biaya, dan tidak bertanggung jawab atas pungutan oleh pihak manapun yang mengatasnamakan BAKOSURTANAL dan/atau panitia. Sebagaimana tradisi yang telah berlangsung sebelumnya, penerimaan CPNS BAKOSURTANAL bebas kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Hal ini setidaknya dijamin oleh Sekretasis Utama BAKOSURTANAL Sukendra Martha yang diungkapkan dalam buku ‘Who is who in BAKOSURTANAL’. Dengan demikian, para generasi muda yang potensial diharapkan bisa menjadi penerus BAKOSURTANAL kelak.AC
INFO SEPUTAR BAKOSURTANAL
Hari Jum’at, 3 Februari 2006
Kunjungan Mahasiswa Fakultas Sastra Jurusan Geografi UNNES (Universitas Negeri Semarang). Rombongan diterima oleh Kepala Bidang Promosi, Adiministrasi dan Kerjasama Drs. M. Yulianto, M.Sc. di Gedung Diklat. Selanjutnya mereka diantar untuk meninjau dapur pembuatan Peta Rupabumi di Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang (PDRTR). Lalu, ke Pusat Atlas dan terakhir ke bagian pelayanan jasa, informasi dan produk, Pusjasinfo.
Hari Rabu, 8 Februari 2006
Kunjungan Guru-guru Geografi Cirebon. Rombongan yang berjumlah 25 orang tersebut diterima oleh Kepala Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi Dra. Diah Kirana K., M.Sc., di Gedung Diklat. Selanjutnya mereka berkesempatan untuk melihat dapur Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang untuk melihat proses pembuatan Peta Rupabumi. Lalu ke Pusat Atlas dan terakhir ke Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi di bagian pelayanan jasa, informasi dan produk, Pusjasinfo.