Produk lokal seringkali tersingkir dan kalah bersaing dengan produk luar negeri. Padahal secara kualitas, produk dalam negeri menyimpan potensi bernilai devisa puluhan atau bahkan miliaran dollar AS.
Oleh karena itu, untuk membangkitkan kembali produk dalam negeri, Departemen Perindustrian didukung oleh instansi pemerintah lainnya, menyelenggarakan Pameran Produksi Indonesia. Pameran yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, 13-17 Mei 2009, diisi oleh produk-produk lokal serta instansi penelitian dan pengembangan riset teknologi dalam negeri. "Bersama Membangun Industri Dalam Negeri" merupakan tema yang diusung untuk pagelaran kali ini.
BAKOSURTANAL pun sebagai bagian dari koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (KNRT), turut mendukung penelitian dan pengembangan teknologi dalam negeri, terutama di bidang geospasial untuk mendukung produk dan teknologi dalam negeri.
BAKOSURTANAL mempunyai visi dan misi untuk membangun Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN), yang merupakan hasil karya putra bangsa, untuk memfasilitasi publik dan pengambil keputusan terhadap kebutuhan data spasial atau keruangan. Demikian pula, lembaga riset di BAKOSURTANAL telah mengkaji teknologi untuk pengembangan pemetaan, terutama dengan menggunakan teknologi open source, sebagaimana kampanye Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Teknologi pemetaan memang masih memiliki ketergantungan yang kuat dengan produk dan teknologi dari negara asing. Sebut saja GPS yang merupakan milik Amerika Serikat, teknologi penginderaan jauh, perangkat lunak pemetaan, dan lainnya yang masih berada dalam hegemoni negara-negara maju. Mungkin India dan Brazil, merupakan negara berkembang yang mampu menyaingi negara-negara maju itu.
Oleh karena itu, BAKOSURTANAL pun selalu mendorong untuk mengutamakan teknologi dan produk dalam negeri, dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.
Oleh Agung Christianto