Kamis, 15 April 2010, Tim Survei dan Pemetaan Sumberdaya Alam Pulau-pulau Kecil akan melakukan ekspedisi di 4 pulau kecil terdepan di wilayah Maluku Tenggara Barat, Maluku. Keempat pulau itu adalah Pulau Larat, Pulau Asutubun, Pulau Selaru, dan Pulau Bantarkusu.
Tim yang telah bertolak dari Jakarta sejak hari Selasa (13 April 2010) telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait di Ambon. Keesokan harinya, tim bergerak dari Ambon ke Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang terletak di Pulau Yamdena.
Pada ekspedisi ini, Tim Survei dan Pemetaan SDA Pucil akan melakukan inventarisasi dan pemetaan sumberdaya alam pesisir pulau kecil, serta kompilasi data primer dan sekunder ekosistem kawasan di keempat pulau tersebut, dalam rangka menunjang pengisian direktori pulau.
Dari kegiatan ini, diharapkan akan diperoleh 2 data sekaligus, yaitu data spasial dan data untuk isian direktori pulau. Data spasial yang dihasilkan adalah (1) Peta Ekosistem Pesisir, yang terdiri dari : Mangrove, Terumbu Karang (termasuk Ikan Karang), dan Padang Lamun, termasuk kondisi kualitas air laut, (2) Peta Ekosistem Darat (Liputan Lahan), termasuk kondisi hidrologi, (3) Peta Tipologi Pulau/Pantai , dan (4) Peta Kependudukan (antara lain : kepadatan penduduk, jumlah penduduk, mata pencaharian.)
Sedangkan data untuk isian direktori pulau berupa deskripsi mengenai kondisi abiotik (tanah, geologi, dan hidrologi), biotik (flora dan fauna), dan kependudukan/suku dan budaya (sesuai isian direktori).
Sesuai dengan rencana, kegiatan ini membutuhkan waktu selama 20 hari di lapangan. Pulau pertama sebagai tujuan tim survei dan pemetaan adalah Pulau Larat, dilanjutkan ke sebelah selatan di Pulau Asutubun, lalu ke Pulau Selaru dan terakhir di Pulau Bantarkusu.
Di Pulau Larat, direncanakan akan dilakukan penyelaman di 9 titik lokasi seputar pulau. Saat penyelaman akan dilakukan iventarisasi, pengukuran, dan penghitungan berdasar sampel terhadap kondisi biota dan abiotik. Selain dilakukan survei di laut, tim juga melakukan tracking di bagian daratan pulau, sehingga dapat diketahui liputan lahan, profil pulau, hingga deskripsi penduduk yang mendiami pulau tersebut.
Apa yang akan dilakukan oleh tim ekspedisi ini, mungkin belum seberapa hasilnya jika tak dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pihak-pihak terkait, baik di daerah maupun pusat. Pulau-pulau kecil terdepan ini adalah ‘garda' NKRI terdepan yang membutuhkan kepedulian dan perhatian kita semua.
Oleh Agung C