Untuk mengantisipasi pasar bebas, sertifikasi terhadap setiap profesi sangat penting. Di Indonesia, terdapat banyak sekali lembaga sertifikasi profesi, salah satunya adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Geomatika. Lembaga ini didirikan atas prakarsa Dewan Geomatika Indonesia (DGI) dan Asosiasi Industri Survei dan Pemetaan (AISP), pada tahun 2004.
Bakosurtanal sebagai instansi pemerintah yang mempunyai otoritas nasional, terutama sebagai pembina teknis bidang survei dan pemetaan, pengembangan IDSN, mempunyai kepentingan untuk membina LSP Geomatika.
Hingga saat ini LSP Geomatika memiliki tenaga penguji kompetensi (Asesor) sebanyak 15 orang hasil dari pelatihan Indonesia-Australia Partnership Skill Development Programs (IAPSD). Ini merupakan program kerjasama antara Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan pemerintah Australia. LSP Geomatika juga telah menyertifikasi para surveyor survei dan pemetaan di seluruh Indonesia lebih dari 30 orang
Dengan berdirinya Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) diharapkan LSP Geomatika segera memperoleh lisensi (akreditasi) sehingga gerak langkah operasionalnya lebih efisien dan profesional. Nantinya, LSP Geomatika bukan sekedar asosiasi profesi yang berdiri sendiri, tetapi mampu merangkul dan bersama-sama dengan asosiasi profesi lain untuk menghadapi globalisasi.
Adapun tempat-tempat yang telah diuji kompetensinya sebagai tempat uji kompetensi, antara lain: SMK Negeri 1 Sukbaumi, SMK Negeri 1 Garut, SMK Negeri 1 Sleman, SMK Negeri 1 Nganjuk, dan PPGT/VEDC Malang.
Pertemuan antara tiga lembaga pemerintah yang terkait dengan LSP Geomatika ini, diselenggarakan di Hotel Century, Jakarta pada hari Jum'at, 17 November 2006. Hadir dalam pertemuan ini antara lain, Kepala Bakosurtanal R.W. Matindas, Tati Hendarti dari Sesdirjen Bina Lattas (Pembinaan, Pelatihan dan Produktifitas) Depnakertrans, Soeryoadi (anggota Komisi Sertifikasi BNSP), Jacub Rais (Dewan Geomatika Indonesia), Sardjono (Ketua LSP Geomatika), undangan lainnya yang terkait dengan geomatika. YDI/AC