Ekspedisi Terbang Solo Wanadri - Menegpora Lintas Sabang - Merauke telah berakhir sejak 18 Juni 2008 yang lalu, dengan ditandainya pendaratan Saleh Sudradjat di Bandara Mopah, Merauke. Hasil tracking GPS yang dilakukan oleh Saleh, telah diserahkan ke BAKOSURTANAL, pada Bidang Pemetaan Dasar Kedirgantaraan, Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan, untuk diolah dan selanjutnya ditumpangsusunkan dengan rencana jalur terbang yang sebelumnya telah dibuat.
Hasil ini telah dicetak menjadi Kumpulan Peta Perjalanan Ekspedisi Trike Wanadri - Menegpora Lintas Sabang - Merauke, dan diserahkan oleh Kepala BAKOSURTANAL, Rudolf W. Matindas kepada Saleh Sudradjat (Kang Usol), pada hari Selasa, 2 Juli 2008. Turut mendampingi Kepala BAKOSURTANAL Edwin Hendrayana, Kepala Bidang Pemetaan Dasar Kedirgantaraan.
Pada kesempatan ini ditayangkan Real Animation 3D Model hasil pemodelan Tim BAKOSURTANAL. Model itu merupakan animasi saat Kang Usol dihadang badai di Laut Arafura, 30 mil sebelum Kokonao. Animasi diolah dari data GPSMap 296, yang dibawa Kang Usol pada saat penerbangannya.
Kepala BAKOSURTANAL tertegun takjub menyaksikan animasi tersebut. Tak hanya itu, Kang Usol sendiri merasa takjub juga melihat animasi pesawatnya yang diputar-putar badai dan dijatuhkan dari ketinggian 1600 meter ke ketinggian 300 m (di atas permukaan elipsoid), hanya dalam waktu kurang lebih 8 menit.
Selain dalam bentuk animasi 3D, hasil tracking GPS pada saat badai disajikan pula dalam bentuk peta dan grafik ketinggian. Dari keduanya dapat dilihat betapa dahsyatnya kejadian yang menimpa Kang Usol.
Setelah bertemu Kepala BAKOSURTANAL, Kang Usol yang mendapat julukan Dewa Udara dari masyarakat Asmat, menyempatkan diri mengunjungi ruang kerja Bidang Pemetaan Dasar Kedirgantaraan, tempat peta-peta perjalanannya dirancang dan dicetak. Kang Usol menyampaikan terima kasih atas segala bantuan dari BAKOSURTANAL sehingga ekspedisinya bisa berjalan dengan lancar. YFH