Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
SEMINAR PEMETAAN RADAR DI INDONESIA

Kondisi iklim Indonesia yang sering tertutup awan, membuat pemetaan dari pemotretan udara ataupun citra optis sering menghadapi kendala. Akibatnya, banyak wilayah Indonesia yang hingga kini belum dapat dipetakan secara cepat dan akurat. Sebagai alternatif sumber data untuk menghadapi kendala ini, maka digunakanlah teknologi pemetaan sistem radar, demikian salah satu paparan Sekretaris Utama BAKOSURTANAL, Sukendra Martha, saat membuka Seminar Nasional Tekologi Radar Antariksa untuk Pemetaan, di Jakarta, 27 Februari 2008.

Dituturkan oleh Sukendra, BAKOSURTANAL telah mencoba menggunakan beberapa sistem pemetaan radar, di antaranya Radarsat, ERS, JERS, Envisat, SRTM, Airborne-IFSAR, dan juga TerraSarX. Menghadapi peluang ini sudah saat bagi para pelaku pemetaan di Indonesia tidak sekedar menjadi obyek, tetapi juga subyek pemetaan dengan radar.

Seminar yang merupakan hasil kerjasama BAKOSURTANAL dan InfoTerra ini, menghadirkan beberapa narasubmer yang sangat kompeten di bidang pemetaan dengan sistem radar. Mereka antara lain Dr. Mahmud Raimadoya (IPB), Prof. Dr. Ishak Ismullah (ITB), Dr. Ir. Catur Aries Permana (UGM) dan Dr. Ir. Erna Sri Adininingsih dari LAPAN. Hadir pula para pelaku pemetaan baik lembaga pemerintah seperti BPN (Dr. Ir. Irawan Sumarto), Dissurpotrud - TNI AU (Kol. (Sus). Jaafara), maupun swasta seperti PT. Narcon, PT. IUB, PT. Hatfindo, dan lainnya. AC