Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Ristek Siapkan Dana untuk 522 Penelitian

Jumlah peneliti di BAKOSURTANAL hingga saat ini masih terbatas, ungkap Fahmi Amhar, Kepala Balai Penelitian Geomatika (Balitka), Selasa, 8 April 2008. Hingga kini di balai yang dipimpin oleh Fahmi, tidak lebih dari tujuh orang peneliti saja. Kondisi ini menurut Fahmi cukup menghambat perkembangan penelitian di BAKOSURTANAL.

Maka, strategi yang diterapkan agar penelitian di BAKOSURTANAL tidak terhambat, Balitka juga memberdayakan para peneliti yang tersebar di unit-unit teknis. Namun, untuk menggugah penelitian, baik bagi peneliti lama dan mereka yang berminat melakukan penelitian, memang dirasakan tidak mudah. Untuk itu diperlukan suatu stimulus demi meningkatkan jumlah peneliti dan kualitas penelitian.

Salah satu stimulant tersebut adalah insentif anggaran bagi peneliti, yang selalu masuk ke dalam pos anggaran Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Ristek), untuk mendukung perkembangan penelitian.

Sejak tahun 2006 Ristek selalu memberikan insentif ini untuk memicu dan merangsang penelitian. Penawaran itu pun selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007, terdapat 473 proposal penelitian yang ditawarkan, dan pada tahun 2008 ini ditawarkan 522 proposal.

Penawaran penelitian ini, tentunya menjadi angin segar bagi para peneliti di BAKOSURTANAL untuk melakukan Riset Pendukung Survei dan Pemetaan (RPS), Riset Pendukung Agenda Ristek Nasional (RPA) dan Riset Spasial Terdepan (RPT).

Terkait dengan itu, Balitka mengumpulkan para peneliti dan pegawai yang berminat meneliti dari berbagai unit teknis BAKOSURTANAL di Auditorium BAKOSURTANAL, Selasa, 8 April 2008, untuk menerima sosialisasi insentif tersebut. Pada acara itu, Suprajaka, salah seorang peneliti di BAKOSURTANAL yang mendapatkan insentif dari Ristek pada tahun 2007, mempresentasikan hasil penelitiannya.

Peneliti lainnya yang mempresentasi hasil karya mereka adalah Adi J. Mustafa yang mengusung Penggunaan Citra Satelit untuk Pemetaan Vector Born Disease, dan Habib Subagyo dengan Analisis Tingkat Kerawanan Kecelakaan dan Penentuan Infrastruktur Transportasi.

Menurut Fahmi Amhar, sasaran yang ingin dicapai dari acara itu adalah munculnya para peneliti baru sebagai bagian dari regenerasi.TN