Setelah 37 tahun akhirnya Bakosurtanal memiliki profesor riset. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memberikan gelar tertinggi di bidang penelitian tersebut kepada Dr. Aris Poniman, APU. Penelitian yang ditekuni pria kelahiran Yogya tersebut adalah Penginderaan Jauh.
Pengukuhan profesor riset yang ke-60 ini dilakukan pada hari Selasa, 17 Oktober 2006, di Auditorium Bakosurtanal. Majelis sidang dipimpin langsung Kepala LIPI, Umar Anggara Jenie, didampingi oleh Kepala Bakosurtanal Rudolf W. Matindas.
Orasi pengukuhan profesor riset berjudul Aplikasi Penginderaah Jauh untuk Survei dan Pemetaan Tematik : Pengembangan Pengetahuan Geografis Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, dibacakan oleh Aris Poniman dihadapan sidang majelis lebih dari 30 menit.
Dalam orasinya, Aris mengungkapkan pemanfaatan sumberdaya alam secara proposional dan dengan pengelolaan secara efisien serta ramah lingkungan, merupakan salah satu indikator yang dapat menjamin meningkatnya kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. Wilayah Indonesia yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, juga memiliki banyak wilayah rawan bencana gempa tektonik dan volkanik. Pengembangan wilayah yang kurang memperhatikan aspek-aspek tersebut dapat berakibat fatal di kemudian hari.
Berkaitan dengan itu, Indonesia telah memanfaatkan teknologi penginderaan jauh untuk survei dan pemetaan nasional, baik untuk pemetaan dasar maupun tematik. Pada mulanya berupa pemotretan udara dan kini telah berkembang dari analog ke digital; dari gelombang elektromangtenik tampak mata sampai yang tidak tampak mata (termal, radar) dan seterusnya.
”Di samping itu juga berkembang iptek penginderaan jauh satelit dengan resolusi spasial, temporal dan spektral yang semakin teliti,” tutur bapak tiga anak.
Untuk prespektif yang akan datang, dengan perkembangan teknologi penginderaan jauh, siapapun dapat memperoleh data penginderaan jauh di seluruh dunia. Data tersebut dapat diolah menjadi informasi geografis yang bentuk utamanya berupa peta. Lebih lanjut, dapat dilakukan sistesis informasi menjadi pengetahuan geografis.
Aris Poniman, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Survei Dasar Sumberdaya Alam, memperoleh gelar doktor dari Universitas Kyoto, Jepang, pada tahun 1989. Suami Yayah Sumirah ini telah menghasilkan lebih dari 60 buah karya tulis ilmiah, baik yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain.
Karier sebagai peneliti ditekuni Aris mulai dari Peneliti Muda, Madya (1992), Ahli Peneliti Muda (1998), dan memperoleh Ahli Peneliti Utama bidang penginderaan jauh pada tahun 2005. AC