Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Poros Bumi Berubah akibat Pemanasan Global

Penghangatan suhu air laut akibat pengaruh manusia dapat mengubah poros Bumi, naik 1,5 meter pada akhir abad ini, demikian menurut sebuah studi terbaru.

Bumi bergerak tidak seimbang hampir secara konstan. Perubahan di udara dan sirkulasi lautan mendorong kutub planet ini tidak seimbang secara temporer dengan berlalunya musim. Hanya menghilangnya glasier pada jaman es lampau yang memiliki efek menetap hingga kini. Paling tidak menurut pendapat ilmuwan, fenomena zaman itu menarik kutub mendekati Canada.

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters pekan ini, sebuah tim riset telah menemukan peningkatan tinggi permukaan air laut disebabkan penghangatan suhu ternyata juga berperan nyata dalam mendorong dan menarik kutub planet.

Ketika temperatur laut meningkat, air secara alami akan mengalir dan menyebar, mendorong laut semakin tinggi. Pakar konservasi memperkirakan efek ini mengambil garis pantai global hingga 3 milimeter pertahun hingga abad ini berkahir. Angka kumulatif bisa mencapai 30 sentimeter lebih.

"Ketika suhu hangat semakin masuk ke lautan dalam, proses itu akan mendorong air di atasnya," ujar salah satu peneliti, Felix Landerer dari Laboratorium Jet Propulsi di Pasadena, California, "Beberapa masa air pun dihantarkan ke ceruk benua bagian lebih atas.

Air tambahan yang naik ke bagian tersebut cukup berat dan cukup memiliki daya untuk menggeser perlahan sumbu rotasi planet sedikit mendekati Alaska.

"Ini merupakan hasil yang sepenuhnya tidak diharapkan," ujar ilmuwan lain dari Laboratorium Jet Propulsi, Richard Gross. Richard sendiri tak terlibat dalam studi tersebut, namun ia memiliki pendapat, "Pemikiran konvensional selama ini...perubahan permukaan air laut tidak akan mempengaruhi rotasi Bumi,"

Penemuan tim riset tersebut paling tidak menggambarkan betapa nyata peran aktivitas manusia mengintervensi Bumi. Meningkatkan gas rumah kaca tidak hanya meninggikan temperatur, namun juga mengubah orientasi seluruh planet.

Lapisan es meleleh bahkan akan memiliki efek lebih besar dalam rotasi Bumi. Terutama es Greenland yang kini seperti bongkahan kulit raksasa retak dan pecah tak terorganizir di puncak perputaran Bumi. Ketika es meleleh, akan mengalir ke laut untuk mendistribusikan berat.

Memang, air meleleh dari Greenland hanya meningkatkan permukaan laut sekitar 0,2 milimeter setiap tahun, namun ia juga memindah kutub dengan angka yang sama setiap tahun.

"Pencairan es di Greenland memiliki efek sepuluh kali lipat pada perpindahan kutub," ujar Felix. Ia menambahkan, efek perubahan kutub akan didominasi oleh Greenland, ketika lempeng besar es terus retak dan terpisah di kawasan itu di masa depan.

Sumber: www.republika.co.id