Polri selalu berusaha untuk membuka wawasannya terhadap segala hal, termasuk tentang teknologi pemetaan. Hal ini disampaikan Kepala Biro Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Polri, Brigjend. Sri Kresno, saat berkunjung ke BAKOSURTANAL, Selasa, 27 Mei 2008. Sri Kresno mengakui, pada awalnya menilai BAKOSURTANAL sebagai bagian dari TNI-AL.
Kunjungan yang ditujukan penjajakan kerjasama antara BAKOSURTANAL dan Polri, sebagai tindak lanjut dengan kesepahaman antara Polri dengan Kementerian Negara Ristek, membuka wawasan Kepolisian RI, khususnya Biro Litbang Polri. Sebelumnya Polri juga telah melakukan kerjasama dengan instansi negara strategis lainnya, seperti PT. Pindad, BPPT, LIPI, PT. Dirgantara Indonesia, dan Lembaga Biologi Molekul Eijkman.
Ungkap Sri Kresno, "Kita punya sesuatu yang sebetulnya tidak kalah dengan yang kita lihat di luar negeri." Demikian harapan Sri Kresno kepada BAKOSURTANAL, yang merupakan lembaga negara di bidang survei dan pemetaan.
Sri Kresno yang diterima oleh Sekretaris Utama BAKOSURTANAL Sukendra Martha, Deputi Bidang Infrastruktur Data Spasial Henny Lilywati, beberapa Kepala Pusat, Kepala Biro dan pejabat struktural lainnya, memberikan gambaran tentang BAKOSURTANAL. Mereka juga memberikan masukan-masukan kepada Litbang Polri, terutama terkait dengan aplikasi pemetaan.
Antonius Bambang Wijanarko, peneliti BAKOSURTANAL yang pernah mengusulkan kerjasama dengan Polri, menilai data yang tersedia di Polri belum terintegrasi. Dengan menggunakan data spasial dari BAKOSURTANAL, Polri dapat melakukan integrasi itu dengan baik, mulai dari Mabes hingga Polsek.
Sebaliknya, dari pihak Polri mengusulkan kepada BAKOSURTANAL agar dapat membuat semacam ‘google-earth', yang memiliki kedalam informasi mulai dari tingkat global hingga detil. Data seperti itu akan sangat bermanfaat bagi Polri, terutama untuk deteksi, lokalisasi kejadian, dan seterusnya.
Kerjasama BAKOSURTANAL dan Polri memang sangat berguna, baik untuk kedua belah pihak dan masyarakat pada umumnya.AC