Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
id | en
Sabtu, 23 November 2024   |   WIB
Perekam Dinamika Bumi Secara Akurat

Layaknya benda hidup, bumi pun bergerak secara dinamis, baik terhadap obyek lain di susunan tata surya maupun berdenyut pada tiap-tiap bagiannya. Mulai dari inti bumi hingga lapisan kerak bumi paling luar, selalu terjadi pergerakan seolah bumi tiada pernah diam.

Jika seorang dokter merekam denyut manusia dengan menggunakan stetoskop, maka tentu saja ada alat khusus yang digunakan untuk memantau denyut bumi. Salah satu alat, dengan kemampuan akurasi sangat tinggi adalah Superconducting Gravimeter (SG).

Alat ini mampu mengukur hingga tingkat akurasi nano gal (satu per milyar kali), demikain jelas Parluhutan Manurung, Kepala Bidang Gaya Berat dan Pasang Surut Pusat Geodesi dan Geodinamika BAKOSURTANAL. Penjelasan Parluhutan itu merupakan salah satu bagian dari laporan, saat peresmian pemasangan alat Superconducting Gravimeter di gedung khusus yang telah dibangun oleh BAKOSURTANAL.

Peresmian stasiun untuk alat seharga US $ 600.000 ini, dilakukan langsung oleh Kepala BAKOSURTANAL, Rudolf W. Matindas (Rabu, 25 Nopember 2008).

Pemasangan alat pemantau dinamika bumi ini merupakan salah satu wujud kerjasama antara BAKOSURTANAL dan Universitas Kyoto, Jepang, yang telah ditandatangani oleh RW. Matindas dan Noburo Sasao (Dekan Graduate of School University of Kyoto), pada tanggal 10 Januari 2005.

Instalasi Superconducting Gravimeter merupakan salah satu bagian dari Global Geodynamics Project (GG Project). GG Project bertujuan memonitor perubahan medan gaya berat bumi secara terus menerus, mulai dari skala detik hingga tahunan. Dari 20 stasiun Superconducting Gravimeter proyek ini, stasiun pengamatan di BAKOSURTANAL merupakan satu-satunya stasiun yang terletak di belahan khatulistiwa, dan sekaligus wilayah yang aktifitas tektoniknya termasuk yang tertinggi di dunia.

Profesor Yoichi Fukuda dari Universitas Kyoto dan Hirosi Ikeda dari Universitas Tsukuba, secara khusus datang untuk memantau dan memasang pengukur gaya berat itu secara benar pada tempatnya. Setelah pemasangan peralatan tersebut, diharapkan dapat dilakukan perekaman dinamika bumi secara kontinyu tanpa terputus lebih dari 6 tahun ke depan, karena durasi itu merupakan satu periode bumi berayun dalam pusat rotasinya.

Dengan keberadaan stasiun gravity ini diharapkan dapat dilakukan pengamatan pengaruh parameter lingkungan terhadap pengukuran gaya berat absolut. Selain itu dapat dilakukan penelitian geodinamika dan interior bumi, serta menentukan secara teliti parameter pasang surut bumi untuk penelitian geodinamika akibat rotasi dan aktivitas inti bumi. AC