Laporan Tim Tanggap Bencana BAKOSURTANAL
Pada hari Rabu (7/10/2009), BAKOSURTANAL mengirimkan Quick Response Team (Tim Tanggap Bencana) ke Sumatera Barat, untuk membantu dalam melakukan inventarisasi, pemotretan dan pemetaan wilayah yang terdampak gempa pada 30 September 2009 yang lalu.
Pada hari pertama, tim melaporkan pemotretan udara yang sebelumnya direncanakan hari Kamis akan dilakukan pada hari Jum'at (9 Oktober 2009), mengingat personil yang diperkenankan ikut terbang ternyata hanya 1 orang dan harus militer. Jadi hanya Komandan Lanud Tabing saja yang terbang pada hari Kamis (8 Oktober 2009) kemarin.
Rabu kemarin, tim telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, diantaranya dengan pihak BNPB (Priyadi Kardono), Bappeda Provinsi Sumatera Barat (Sigit Padmono Dewo), dan Lissa (Waindo-RSGIS Forum).
Tim di lapangan telah memberikan data kepada BNPB berupa Peta Rupabumi Indonesia (RBI) cetak skala 1:10.000 sejumlah 49 nomor lembar peta, untuk wilayah pesisir Sumatera Barat. Selain itu, Bappeda provinsi juga diberikan Peta Citra Padang (cetak) sejumlah 16 lembar peta.
Dari koordinasi ini dilaporkan pula kebutuhan pemetaan, seperti dari Dinas PU Sumbar sudah memiliki data tabular kerusakan infrastruktur (misalnya jalan yang terputus), namun belum dipetakan. Sehingga, Bappeda meminta tim dari BAKOSURTANAL menawarkan bantuan ke Dinas PU untuk melakukan survei GPS ke lokasi-lokasi kerusakan, untuk kemudian memetakannya.
Pihak Waindo yang telah memiliki hotline dengan Wanadri, juga sedang melakukan inventarisasi kerusakan sampai ke pelosok desa. Informasi dari relawan Wanadri ini perlu diolah dan ditampilkan secara spasial. Untuk itu, tim akan berbagi tugas dengan Waindo untuk mengolah data ini.
Tim tanggap dari BAKOSURTANAL juga diminta untuk mendampingi pihak militer Amerika Serikat dalam melakukan pemotretan udara pada hari Jumat. Telah ditetapkan 3 personil dari Indonesia yang ikut terbang selama pemotretan udara itu, yakni 1 dari BAKOSURTANAL, 1 dari Bappeda Sumbar dan 1 dari Lanud Tabing. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Kol. Udara Heriyanto dari bagian Hubungan Luar Negeri, Disintel, Mabes TNI.
Bappeda provinsi juga meminta tim melakukan survei kerusakan di kota Padang segera mungkin (sebelum reruntuhannya dibersihkan), khususnya di lokasi yang paling parah terkena kerusakan.
Laporan ini merupakan gambaran tim tanggap bencana yang telah dibentuk oleh BAKOSURTANAL, untuk segera membantu dalam melakukan pemulihan wilayah pasca gempa.
Kontributor: Ade K. Mulyana