Rute jalan di kota megapolitan seperti Jakarta sangatlah tidak mudah untuk dihafalkan rute-rutenya dengan cepat, terutama bagi mereka yang mobilitasnya tinggi. Bisa jadi mereka yang setiap hari mengunjungi tempat-tempat berbeda harus membolak-balik buku peta Jakarta setebal kamus sebelum berangkat. Menjelajahi kota Jakarta pada hari-hari biasa memang sangatlah melelahkan. Bukan hanya soal mudahnya berubah rute jalan, tetapi terutama juga kemacetan jalan yang sulit diprediksi.
Peta digital yang diandalkan untuk perangkat GPS juga sering tidak akurat. Yang lebih parah adalah tidak adanya informasi kemacetan lalu lintas yang dikalkulasi dalam sistem kecerdasan pemandu jalan. Kemacetan karena tidak disiplinnya pengguna jalan merupakan keadaan yang sangat memprihatinkan.
Meski demikian, pengguna jalan yang sangat mobile membutuhkan perangkat yang mudah digunakan sehingga ia tidak harus membolak-balik buku peta. Tidak sedikit perangkat yang berdedikasi pada GPS. Selain Nokia yang getol dengan GPS pada handset, perangkat yang lebih besar dan mudah dibaca di dalam kendaraan juga dikeluarkan Mio.
Produk terbarunya adalah Moov S500 dan S550. Keduanya memiliki layar yang lega, 4,7 inci yang ramping, hanya 13,9 mm. Berbeda dengan produk sebelumnya, DigiWalker C320, produk baru ini dilengkapi dengan peranti lunak Mio Spirit Navigation yang inovatif.
Peranti lunak ini membuat perangkat mudah digunakan, sentuhan-sentuhan pada layar menjadi cepat familier dengan jari-jari pengguna. Lengkap dengan fungsi untuk eksplorasi tempat dan banyak fitur yang membantu rencana perjalanan serta peta digital kota-kota besar yang semakin luas membuat semakin leluasa untuk perjalanan.
Standar baru
Perangkat GPS ini dirancang dengan perangkat keras berstandar baru. Aliran menu dan peta ditampilkan secara intuitif dengan tombol menu dan kendali menu berakses cepat ke menu utama dan fungsi yang dominan.
Dalam percobaan, alat ini memberikan keyakinan kepada pengguna ketika menghadapi persimpangan, bantuan suara dalam bahasa Indonesia membuat pengemudi tidak perlu harus memelototi peta. Keadaan ini setidaknya mengurangi bahaya kecelakaan lalu lintas.
Membedakan antara jalan tol dan jalan sisi tol juga semakin cerdik. Hanya memang masih ada erata yang perlu disempurnakan. Satu contoh, ketika akan menuju ke Gedung PT Guna Elektro di Jalan Arjuna Utara dari arah Pintu Tol Kebon Jeruk, petunjuk suara mengatakan gedung berada di sebelah kanan jalan, padahal di sebelah kanan adalah Jalan Tol Tomang-Tangerang.
Selain adanya erata kecil yang mudah dibetulkan, GPS ini pada Portable Navigation Devices (PND) ini juga memiliki cara pencari Points of Interest (POI) yang sudah tidak tradisional lagi. Dalam hal ini pengguna tidak lagi dituntut untuk memikirkan sebuah nama terlebih dahulu.
Cukup dengan kata kunci, hal itu membuat pencarian POI menjadi lebih sederhana dan mudah, dengan memasukkan kata kunci untuk menemukan tempat yang diinginkan. Pengguna terkadang juga bisa mengombinasikan kata kunci, seperti nama tempat dan kota untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih spesifik.
Kelebihan lain dari GPS ini juga terdapat pada tombol capture (menangkap) yang bisa merekam detail perjalanan, lokasi, maupun catatan suara. Pada Moov S500 maupun S550 juga disertakan slot untuk MicroSD sehingga dalam perjalanan yang melelahkan, pengguna masih bisa melantunkan lagu-lagu kegemaran dengan alat itu.
Sumber: tekno.kompas.com