Presiden RI , Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menantang para peneliti untuk lebih memacu riset yang bermanfaat bagi orang banyak. Pernyataan ini diutarakan presiden dalam kunjungan kerjanya ke BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional).
“Memang dalam dunia penelitian seseorang terkadang harus keluar dari hal-hal yang sudah menjadi rutinitas, trend is not destination , so we have to think outside the box ,” demikian ungkap SBY di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan para kepala LPND, serta peneliti-peneliti yang hadir di Auditorium Dewan Riset Nasional (DRN) PUSPIPTEK – Serpong, Rabu pagi (4/07/2007). Hadir pula dalam acara ini Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, anggota DPRD Provinsi Banten, Kabupaten dan Kota Tangerang, Pangdam Jaya, Kapolda Jaya.
Lanjut Presiden RI ke-6 ini, “Kalau kita hanya selalu terpaku pada hal tersebut, maka boleh jadi teori Malthus (tentang pertumbuhan penduduk, jumlah populasi akan mengalahkan pasokan makanan -red) akan menjadi kenyataan. Silakan mengembangkan nuklir untuk memenuhi kebutuhan pangan, kesehatan, air, energi atau kebutuhan perdamaian lainnya. Apalagi, telah dikabarkan persediaan air di Pulau Jawa sudah menunjukkan lampu kuning, sehingga merupakan tantangan yang harus dijawab oleh peneliti kita bagaimana mengembangkan varietas padi yang tidak banyak membutuhkan air namun dapat memberikan hasil yang lebih besar.”
Di bidang kebencanaan Presiden SBY juga berharap ada teknologi pendeteksi yang lebih dini terhadap kejadian bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan lainnya. Sehingga, korban bisa diminimalisasi sekecil mungkin. SBY mengingatkan akan sejarah, paska perang dunia kedua ternyata korban jiwa dalam jumlah besar, namun bukan lagi disebabkan oleh pertempuran yang terjadi, akan tetapi akibat bencana alam maupun kelaparan.
Tantangan Presiden itu pun ada konsekuensinya, yaitu insentif maupun bentuk penghargaan formal kepada para peneliti, agar lebih memotivasi, sehingga Indonesia tidak kalah dibandingkan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand . Usaha nyata kearah itu telah dibuktikan dengan pembahasan tentang rencana menaikkan tambahan penghasilan bagi para peneliti, yang dilakukan oleh DPR, BAPPENAS dan Departemen Keuangan.
Disela-sela kunjungan kerjanya, Presiden juga menyempatkan untuk melihat hasil kegiatan dari masing-masing LPND yang dikoordinasi Ristek (Lembaga Pemerintah Non Departemen), di antaranya BAKOSURTANAL, BATAN, BPPT, BAPETEN, LIPI, LAPAN, BSN dan DRN, dalam bentuk pameran mini yang digelar di lantai I Gedung DRN. Pada kesempatan itu, Aris Poniman, Deputi Bidang Survei Dasar Sumberdaya Alam memberikan penjelasan tentang kegiatan BAKOSURTANAL yang ditampilkan di stan BAKOSURTANAL kepada Presiden dan rombongan. YL