Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Menteri Dalam Negeri Buka SEASC ke-10: Laporan SEASC

Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto, membuka SEASC ke-10 di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali. SEASC ke-10 ini merupakan rangkaian kongres dan seminar yang terdiri dari 16th ABLOS, 16th UNGEGN, 35 dan 36 ASEAN FLAG Council Members dan Biennnial General Meeting, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bakosurtanal, Rudolf W. Matindas, dalam pidato sambutannya.

Mardiyanto dalam pidatonya menekankan pentingnya nama-nama rupabumi atau topografi, karena nama-nama itu mencerminkan harapan, keterikatan manusia dengan alam sekitarnya. Di balik nama-nama tempat, terdapat makna tertentu yang berhubungan dengan masyarakat yang bermukim di sekitarnya.

Menteri Dalam Negeri pun memberikan apresiasi atas kerjasama yang dirintis oleh Bakosurtanal dan United Nations, sehingga dapat memberikan support di dalam pembakuan nama rupabumi ini. Tenaga-tenaga ahli di bidang penamaan rupabumi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 112 tahun 2006, diharapkan dapat mengatasi kesulitan Indonesia yang memiliki banyak unsur geografis.

Terkait dengan masalah otonomi daerah, terutama tentang kewenangan daerah dan pusat, menteri menegaskan perlunya penyatuan persamaan persepi terhadap kerancuan-kerancuan yang timbul saat ini.

Penyatuan persepsi ini mungkin selaras dengan tema pokok yang diusung oleh SEASC ke-10, yaitu "Integrating Geo information Islands", memadukan "pulau-pulau" geo-informasi yang hingga kini masih tercerai berai.

Integrasi ini dapat dilakukan dengan baik dengan memanfaatkan Information and Communication Technology, sebagaimana sambutan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi, Benyamin Lakitan. ICT sebagai salah satu dari 6 fokus program kementerian ristek. Interoperabilitas antara pengguna satu dengan pengguna lainnya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.

Perhatian kepada nama, bahwa nama itu penting, nama-nama itu mengandung sejarah dan jika nama-nama itu memiliki keterkaitan dengan suatu bangsa, maka itu harus kita lestarikan. Dan ini akan dikembangkan oleh BPPT dan BAKOSURTANAL .