Laporan Tim Tanggap Bencana, BAKOSURTANAL
Setelah penundaan rencana pemotretan udara oleh pihak militer Amerika Serikat, maka pada hari ketiga Tim Tanggap Bencana BAKOSURTANAL, yang terdiri dari Ade dan Wisnu meluncur ke Lanud Tabing, masih didampingi oleh Sigit (Bappeda Provinsi Sumatera Barat), untuk mengikuti briefing tentang kegiatan tersebut.
Pada saat briefing itulah baru diketahui bahwa pesawat yang akan digunakan untuk pemotretan tidak dapat mendarat di negara selain pangkalan milik mereka, sehingga tidak dapat pula mendarat di Indonesia. Teknisnya, pihak militer Amerika Serikat akan menjemput personil dari Dispotrud untuk mengikuti penerbangan mereka.
Demikian pula, pemotretan yang dimaksud bukan untuk pemetaan, mereka hanya akan mengambil data video dengan kamera biasa, bukan kamera pemetaan. Mengetahui perkembangan seperti ini, maka perlu dikaji ulang permohonan yang telah mereka tawarkan. Tim kedua, terdiri dari Yofri dan Syachrul berada di Posko melanjutkan pelayanan permintaan data dan pengolahan. Hingga hari ketiga, peta yang dibuat oleh tim dari BAKOSURTANAL secara on spot dan langsung diberikan kepada yang membutuhkan adalah sebagai-berikut:
Pengguna peta-peta tersebut terdiri dari LSM asing dan lokal yang akan menyebarkan bantuan, media asing dan lokal, BNPB, Polda serta pihak-pihak lainnya.
Tim ketiga, yang terdiri dari Wisnu, Ari dan Sugeng melanjutkan survei ke wilayah Padang Pariaman dan melakukan koordinasi dengan Wanadri. Namun, sayangnya tim yang hendak memetakan titik-titik kerusakan infrastruktur tidak dapat dilakukan karena keterbatasan waktu. Selain melakukan survei, tim pun menyempatkan diri untuk menyerahkan langsung bantuan dari pegawai BAKOSURTANAL yang dihimpun melalui Dewan Kemakmuran Masjid Al Idrisi.
Kontributor: Ade K. Mulyana