Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Kongres Pembangunan Manusia Indonesia

Pembangunan manusia Indonesia pada saat ini berada pada posisi yang rendah. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indonesia berada di urutan ketiga dari bawah dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Melalui Kongres Pembangunan Manusia Indonesia yang diselenggarakan oleh Menko Kesra (Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat), diharapkan ada suatu upaya aktual di setiap daerah untuk meningkatkan kualitas manusia, sesuai dengan platform (landasan) yang disepakati bersama.

Kongres ini dibuka secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kongres yang dihadiri oleh bupati, walikota, dan gubernur di seluruh Indonesia, Bakosurtanal mengenalkan pemetaan kemiskinan sebagai instrumen visualisasi dan analisis daerah miskin.

Presentasi yang dibawakan oleh Henny Lilywati (Deputi Bidang Infrastruktur Data Spasial-Bakosurtanal), menampilkan peta (data spasial) yang telah terkait dengan data kependudukan, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada data spasial tersebut dapat ditampilkan IPM mulai provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.

"Data sosial-ekonomi pada peta dapat digunakan sebagai analisis, jika ditumpangsusunkan dengan data lainnya, seperti data kondisi fisik. Sebagai contoh suatu daerah memiliki IPM yang rendah, penyebab salah satunya mungkin karena kondisi fisik daerah tersebut yang tidak subur", jelas Henny.

Lebih lanjut Henny mengungkapkan, "Jika indikator kemiskinan dapat divisualisasikan dalam peta provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa dan Kelurahan maka kantong-kantong kemiskinan dapat diidentifikasi, dianalisis kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan untuk menjadi masukan dalam penanggulangan kemiskinan".

Sistem Informasi Spasial Nasional ini dapat dibuka melalui website pada alamat http://202.155.86.44/baru/?m=49. AC