Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Kerja Tim Penamaan Geografis

Brunei Darussalam, Malaysia dan Indonesia melaporkan kemajuan hasil kerja tim nasional untuk nama-nama geografis di negara masing-masing, pada Pertemuan Para Ahli Nama-nama Geografis PBB untuk kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya ke-15 (15th UNGEGN Asia South-East and Pacific South-West - ASEPSW), di Jakarta (Senin, 24 Nopember 2008).

Selain ketiga negara tersebut, Australia dan Selandia Baru juga mengirimkan dokumen tentang perkembangan tim kerja nama-nama geografis di kedua negara. Bahkan Australia juga mengirimkan peta regional negara-negara ASEPSW yang berisikan nama-nama geografis untuk dibahas dalam pertemuan kali ini.

 Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Rudolf W. Matindas (Kepala BAKOSURTANAL), yang juga Ketua ASEPSW, memaparkan perkembangan Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi (Timnas PNR), yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 112 tahun 2006. Tim ini diketuai oleh Menteri Dalam Negeri dan didukung oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri Pendidikan Nasional. Sekretariat tim nasional berada di BAKOSURTANAL dan Ditjen Pemerintahan Umum Depdagri.

Laporan kemajuan Timnas PNR, yang dibacakan oleh Deputi Pemetaan Dasar BAKOSURTANAL, Chaerul Hafidin, menjelaskan beberapa kegiatan yang telah dilakukan timnas hingga akhir 2008, mulai dari sosialisasi di tingkat provinsi dan kabupaten, penyusunan pedoman dan prosedur pembakuan nama-nama geografis, hingga penyatuan data nama-nama geografis ke dalam Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN).

Selain itu juga diuraikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim kerja yang dibentuk di bawah koordinasi Timnas PNR. Salah satunya adalah Tim Kerja Penamaan Obyek-obyek Kelautan, yang hingga kini masih melaksanakan verifikasi dan menghitung keberadaan pulau-pulau di Indonesia. Beban tim kerja ini boleh dikatakan sangat berat, karena kelak akan menentukan berapa jumlah pulau di Indonesia yang sebenarnya, dan nantinya akan menjadi acuan oleh pemerintah.

Seperti yang pernah diungkapkan oleh pakar toponimi, Jacub Rais, jumlah pulau-pulau itu kemungkinan akan berkurang, bukan 17.504 pulau seperti yang selalu kita sebutkan selama ini dan laporkan kepada PBB pada tahun 1987 (Kompas, 19 Juni 2008).

 Usai pertemuan ke-15 UNGEGN ASEPSW, Timnas PNR melanjutkan Rapat Kerja dan pembentukan tim pelaksana di tingkat provinsi dan kabupaten/kota pada hari Selasa, 25 Nopember 2008. Tim pelaksana inilah yang menindaklanjuti kerja Timnas di daerah, sehingga penamaan geografis di seluruh Indonesia dapat terlaksana secara lengkap. AC