Kamis, 31 Oktober 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 31 Oktober 2024   |   WIB
Kepala Bakosurtanal Pimpin Delegasi RI ke Sidang Sesi ke-26 UNGEGN di Wina Austria

Pada tanggal 2-6 Mei 2011 telah diselenggarakan Sidang Sesi ke-26 the United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) di Kantor PBB di Wina, Austria. Sidang Sesi ke-26 UNGEGN ini dihadiri oleh 170 peserta dari 60 negara anggota PBB. Delegasi Republik Indonesia (Delri) pada sidang ini dipimpin oleh Kepala Bakosurtanal, Dr. Asep Karsidi, M.Sc., selaku Sekretaris I Tim Nasional Pembakuan Nama-nama Rupabumi, didampingi Direktur Jendral Pemerintahan Umum-Kemendagri. Adapun anggota Delri yang hadir antara lain dari Direktorat Wilayah Administrasi dan Perbatasan-Kemendagri, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil-KKP, Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi–Bakosurtanal, dan Direktorat Perjanjian Politik Keamanan dan Kewilayahan-Kemenlu.

Sidang sesi ke-26 UNGEGN dibuka oleh Ketua UNGEGN, Ms. Helen Kerfoot. Ketua UNGEGN dalam laporannya menekankan pada isu-isu yaitu:

  1. Tantangan UNGEGN yang selalu berubah dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, sebagai contoh untuk komunikasi, keperluan untuk integrasi data, proliferasi nama pemakai;
  2. Tugas-tugas UNGEGN dengan melalui Divisi-divisi dan Kelompok-kelompok Kerja di UNGEGN;
  3. Pembentukan UNCGGIM (UN-Committee on Global Geospatial Information Management) dan Proposal Gazetteer UNSDI (UN-Spatial Data Infrastructure);
  4. Integrasi beragam bidang pengetahuan dan compatibility data dari berbagai sumber yang terkait dengan nama geografis.

Pada acara pembukaan, Ketua UNGEGN juga menyampaikan duka cita kepada Delri atas berpulangnya Pakar Toponimi Indonesia, Prof. Jacub Rais, yang meninggal dunia pada 28 Maret 2011.

Dalam Country Report, Delegasi Indonesia melaporkan antara lain :

  1. Pemerintah RI telah membentuk lembaga otoritas nama geografi, berdasarkan Peraturan Presiden No.112/2006 tanggal 29 Desember 2006, lembaga ini disebut Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi.
  2. Indonesia saat ini telah menerbitkan peta yang menggambarkan distribusi populasi penduduk seluruh kepulauan Nusantara, serta sudah menerbitkan Buku Prinsip, Kebijakan dan Prosedur Pembakuan Nama Rupabumi dalam versi Bahasa Inggris yang didistribusikan pada saat Konferensi PBB tentang Pembakuan Nama Rupabumi pada tahun 2007 di New York, Amerika Serikat;
  3. Kegiatan penamaan pulau-pulau telah selesai dilaksanakan terkait dengan Rekomendasi B Resolusi I/4, tentang Pengumpulan Nama-nama Geografi, dengan mengadopsi definisi pulau dari UNCLOS 1982 pasal 121 tentang Regim Pulau.

     
    Hasil ini selanjutnya akan segera diproses menjadi Gasetir Nasional Pulau dan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah serta menyampaikan nama-nama pulau yang belum dilaporkan ke Konferensi PBB tentang Pembakuan Nama Rupabumi (UNCSGN) tahun 2012;
  4. Pembakuan nama wilayah administrasi sudah dilaksanakan sejak tahun 2009, untuk maksud tersebut telah dilaksanakan verifikasi dan validasi di 19 provinsi, dan tahun 2011 akan dilaksanakan di 14 provinsi.

Pada acara Sidang Sesi ke-26 UNGEGN ini, Kepala Bakosurtanal, Dr. Asep Karsidi, M.Sc., bertemu dengan Ketua UNGEGN, Ms. Helen Kerfoot untuk membicarakan Proyek Percontohan Gazetir Nama Geografis untuk keperluan Manajemen Bencana (Pilot Project of Geographical Names Gazetteer for Disaster Management) yang akan dilaksanakan oleh UNGEGN di Indonesia. Hasil pembicaraan ini kemudian diumumkan oleh Ketua UNGEGN di hadapan sidang pada tanggal 5 Mei 2011. Selain itu, Kepala Bakosurtanal juga bertemu dengan Ketua Kelompok Kerja Training UNGEGN, Prof. Ferjan Ormeling, Jr. Keduanya membicarakan perihal rencana pelaksanaan training toponimi internasional yang juga akan dilangsungkan di Indonesia pada tahun 2012.