Pada tanggal 2-6 Mei 2011 telah diselenggarakan Sidang Sesi ke-26 the United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) di Kantor PBB di Wina, Austria. Sidang Sesi ke-26 UNGEGN ini dihadiri oleh 170 peserta dari 60 negara anggota PBB. Delegasi Republik Indonesia (Delri) pada sidang ini dipimpin oleh Kepala Bakosurtanal, Dr. Asep Karsidi, M.Sc., selaku Sekretaris I Tim Nasional Pembakuan Nama-nama Rupabumi, didampingi Direktur Jendral Pemerintahan Umum-Kemendagri. Adapun anggota Delri yang hadir antara lain dari Direktorat Wilayah Administrasi dan Perbatasan-Kemendagri, Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil-KKP, Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi–Bakosurtanal, dan Direktorat Perjanjian Politik Keamanan dan Kewilayahan-Kemenlu.
Sidang sesi ke-26 UNGEGN dibuka oleh Ketua UNGEGN, Ms. Helen Kerfoot. Ketua UNGEGN dalam laporannya menekankan pada isu-isu yaitu:
Pada acara pembukaan, Ketua UNGEGN juga menyampaikan duka cita kepada Delri atas berpulangnya Pakar Toponimi Indonesia, Prof. Jacub Rais, yang meninggal dunia pada 28 Maret 2011.
Dalam Country Report, Delegasi Indonesia melaporkan antara lain :
Pada acara Sidang Sesi ke-26 UNGEGN ini, Kepala Bakosurtanal, Dr. Asep Karsidi, M.Sc., bertemu dengan Ketua UNGEGN, Ms. Helen Kerfoot untuk membicarakan Proyek Percontohan Gazetir Nama Geografis untuk keperluan Manajemen Bencana (Pilot Project of Geographical Names Gazetteer for Disaster Management) yang akan dilaksanakan oleh UNGEGN di Indonesia. Hasil pembicaraan ini kemudian diumumkan oleh Ketua UNGEGN di hadapan sidang pada tanggal 5 Mei 2011. Selain itu, Kepala Bakosurtanal juga bertemu dengan Ketua Kelompok Kerja Training UNGEGN, Prof. Ferjan Ormeling, Jr. Keduanya membicarakan perihal rencana pelaksanaan training toponimi internasional yang juga akan dilangsungkan di Indonesia pada tahun 2012.