Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
FORUM RISET GEOMARIN

Warta BAKOSURTANAL, 6 Oktober 2006

Kepedulian terhadap lingkungan pesisir dan laut merupakan paradigma yang harus digalakkan pada masyarakat. Persepsi masyarakat yang masih memandang sumberdaya alam pesisir dan laut ini sebagai common property, di mana semua orang bebas memanfaatkan tanpa ada batasnya (free come and free exit bases), sehingga berdampak pada kerusakan pesisir dan lautan.  Hal itu merupakan satu alasan mengapa semangat cinta bahari perlu digalakkan kembali.

Akan tetapi, semangat ini tidaklah optimal tanpa melihat pesisir dan laut sebagai satu kesatuan wilayah dengan daratan di atasnya. Konsep pengelolaan terintegrasi antara hulu dan hilir, multidisiplin, multisektoral merupakan salah satu kunci sukses menuju pengelolaan sumberdaya pesisir yang lestari.

Mengamati keadaan tersebut, seraya memperhatikan perkembangan teknologi penginderaan jauh, SIG dan informatika, Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) komisariat Jabodetabek bekerjasama dengan BAKOSURTANAL dan Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Forum Riset Geomarin di Bogor tanggal 6-7 November 2007.

Agenda yang sedianya akan dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dibuka oleh Dr. Aryo Hanggoro (Staff Ahli Menteri). Dalam sambutannya, Aryo mengharapkan forum ini dapat menghasilkan suatu konsep untuk membuat kebijakan di bidang pemanfaatan sumberdaya alam laut dan pesisir. Lanjut Aryo, hingga sejauh ini permasalahan pengelolaan sumberdaya secara sektoral masih sangat meresahkan, akibatnya banyak terjadi konflik kepentingan.

Sementara itu Aris Poniman, Deputi Bidang Survei Sumberdaya Alam  BAKOSURTANAL, mengungkapkan pesatnya perkembangan teknologi penginderaan jauh telah menyebabkan pentingnya kajian yang multidisiplin. Deskripsi Aris, dari sebuah citra penginderaan jauh dapat dihasilkan seribu cerita.

Forum yang mengambil tema Bridging Interdisciplinary Toward Sustainability bertujuan untuk berbagi (sharing) dan meningkatkan ilmu pengetahuan para peneliti di bidang penginderaan jauh dan SIG, khusunya untuk pengelolaan kawasan pesisir melalui pendekatan riset multidisiplin yang mencakup wilayah dari hulu hingga hilir. Acara yang diikuti oleh para pakar dan peneliti bidang penginderaan jauh, baik berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti dari Jepang dan Jerman, dihadiri pula oleh Hasyim Jalal (pakar hukum laut), Dr. Mahmud (IPB), Dr.Arifin Rudiyanto (BAPPENAS). YL