Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Baru 116 Jurnal Ilmiah Berakreditasi Nasional

Dari ratusan jurnal ilmiah yang ada di Tanah Air, baru 116 jurnal ilmiah yang berakreditasi nasional. Rendahnya mutu jurnal ilmiah yang lain karena penerbitannya tidak teratur, editor yang tidak penuh waktu, dan kemampuan review yang rendah.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Jakarta, Selasa (14/4), mengatakan, tahun ini pemerintah mendorong 50 jurnal ilmiah nasional dengan dukungan dana masing-masing Rp 150 juta untuk bisa meningkatkan kualitasnya sehingga mampu masuk menjadi jurnal ilmiah internasional. Selain itu, dukungan peningkatan mutu untuk menjadi jurnal ilmiah berskala nasional juga diberikan kepada 200 jurnal ilmiah dengan dana masing-masing Rp 50 juta.

Menurut Fasli, ada 50 dari 300 organisasi profesi yang didukung pemerintah untuk bisa mengadakan atau menghadiri forum ilmiah internasional dengan dana masing-masing Rp 500 juta.

Menurut Fasli, produktivitas penelitian di Indonesia masih rendah. Kemampuan ilmuwan untuk menyumbang penelitian ke jurnal ilmiah hanya 0,8 artikel per 1 juta penduduk. Padahal, di Indonesia saat ini ada 7.900 peneliti dari LIPI, BPPT, dan lembaga penelitian di departemen, sedangkan di perguruan tinggi ada sekitar 155.000 dosen.

Penghargaan intelektual

Pada tahun ini, pemerintah menggelar penghargaan kepada dosen, peneliti, dan masyarakat yang menghasilkan kekayaan intelektual luar biasa.

Sadjuga dari Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi mengatakan, penghargaan tersebut untuk memotivasi para penghasil kekayaan intelektual agar terus eksis dengan keahliannya.

Adapun kategori penghargaan dibagi atas kekayaan industri yang meliputi 14 subbidang serta hak cipta yang terdiri atas 26 bidang ilmu pengetahuan dan 10 bidang industri kreatif. Penghargaan diberikan untuk 50 pemenang dengan hadiah masing-masing Rp 250 juta.

Hindarwati, Kepala Perlindungan Varietas Tanaman Departemen Pertanian, mengatakan, penelitian di bidang pertanian sebenarnya cukup banyak, tetapi belum dimanfaatkan optimal. (ELN)