Tepat pada tanggal 17 Agustus 2009, Indonesia mencatatkan diri di Buku Rekor Dunia, sebagai negara tempat diselenggarakannya penyelaman terbanyak di dunia. Pada waktu yang bersamaan 1500 orang berada di bawah air Pantai Malalayang, Manado, sehingga memecahkan rekor dunia sebelumnya, 958 orang di Maldives yang dilakukan pada tahun 2006.
Pemecahan rekor dunia selam ini merupakan bagian dari acara Sail Bunaken 2009 yang berlangsung tanggal 12-20 Agustus 2009. Prestasi ini juga merupakan kado istimewa bagi Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64.
Bakosurtanal pun tidak ketinggalan dalam even dunia ini. Tiga staf Bakosurtanal yang memiliki lisensi selam, yaitu Taufik Hidayatullah, Syachrul Arief dan Masduki, mencatatkan diri mereka sebagai bagian dari prestasi dunia ini.
Kegiatan penyelaman dilakukan dengan upacara bawah laut dan pengibaran bendera (The Most Scuba Diving Simultaneously Nationally) sebagai kebanggaan bangsa Indonesia. Upacara yang dilakukan di bawah laut dipimpin oleh inspektur upacara Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik, dan komandan upacara Kadispenal, Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul.
Dalam penyelaman massal, peserta dibagi tiga kelompok dengan dipandu beberapa master selam yang telah mendapatkan arahan dari panitia pelaksana. Ketiga peserta dari Bakosurtanal kebetulan tergabung dalam kelompok pertama, sehingga termasuk yang pertama kali harus masuk ke air.
Upacara yang berlangsung kurang lebih 30 menit di bawah air, telah membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia bangsa yang besar. Moekhlas Sidik dengan bangga pun berseru, "Rekor dunia upacara di bawah laut sudah kita pecahkan!".
Pecahnya rekor dunia selam ini dinyatakan oleh Lucia Sinigagliesi dari Guinness World Record, yang mengumumkan pengukuhan prestasi Bangsa Indonesia di bawah laut. ''Hari ini kami nyatakan, upacara di bawah air dengan peserta terbanyak yang dilaksanakan di Manado ini memecahkan rekor dunia dan resmi kami catat di Guinness World Record,'' ungkap Lucia, yang diterjemahkan oleh Danlantamal VII William Rampangiley.
Oleh Syachrul