Dalam pagelaran World Ocean Conference (WOC) di Manado, 11-15 Mei 2009, banyak kegiatan dilakukan untuk mendukung konferensi, salah satunya adalah Ocean Science Technology and Industry Exhibition (Pameran Iptek Kelautan Internasional).
Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang mendukung perhelatan ini, BAKOSURTANAL pun turut andil memamerkan teknologi dan riset tentang kelautan yang telah dilakukan. Teknologi perekaman pasang dan surut muka air laut, baik mulai dari sistem manual hingga digital, menjadi daya tarik khusus di stan BAKOSURTANAL. Stasiun perekaman pasang surut ini merupakan hasil kerja keras tenaga-tenaga handal dari BAKOSURTANAL, untuk mendukung Sistem Peringatan Dini Bahaya Tsunami (Ina-TEWS, Indonesia Tsunami Early Warning System).
Selain itu, kajian tentang sumberdaya alam pulau-pulau kecil terluar, seperti Marore, Makalehi, dan Manterawu, semakin memikat pengunjung stan BAKOSURTANAL. Tidak ketinggalan pula hasil-hasil survei kelautan untuk pemetaan dasar, juga dipamerkan oleh BAKOSURTANAL.
Pameran Iptek Kelautan dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, menyajikan berbagai hal tentang ilmu pengatahuan kelautan, teknologi, industri, wisata, produk dan hasil laut, survei kelautan, dan lain sebagainya. Pameran ini diikuti 137 peserta dari berbagai instansi baik pemerintah, pusat maupun daerah, swasta dalam negeri dan luar negeri, serta LSM nasional dan internasional. Di antara mereka ada National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dari Amerika Serikat dan lembaga internasional untuk perlindungan satwa dan lingkungan, WWF.
Eksibisi yang diselenggarakan di Gedung Nyiur Melambai, tidak jauh dari kegiatan konferensi, dimeriahkan pula oleh berbagai kegiatan yang berlangsung hingga malam hari.
Oleh Yudi Irwanto