Kamis (03/05/2007), AusAID (lembaga bantuan Australia ) perwakilan Indonesia menyerahkan data kepada BAKOSURTANAL, yang berupa data model ketinggian permukaan secara dijital (Digital Elevation Model - DEM) dan ORI, serta Peta Citra Quickbird dan Ikonos yang telah direktifikasi (dikoreksi sesuai dengan koordinat geografis). Data ini merupakan hasil pemetaan pihak Australia di sepanjang pesisir barat dan timur pantai Aceh pasca gempa bumi dan tsunami tiga tahun silam.
Menurut Paul Lehman dari AusAID, ini merupakan tahap pertama dari kesepakatan yang telah dibuat dengan BAKOSURTANAL pada tanggal 18 Mei 2006 yang lalu. Untuk tahap kedua, saat ini sedang dalam proses tender secara internasional, dan akan segera dilakukan pemetaan sekitar bulan Juni tahun ini.
Melalui data yang merupakan hasil pemetaan dengan teknologi IFSAR (Interferometric Synthetic Apperture Radar) ini, dapat diperoleh peta dengan skala 1:10.000 dan 1:5.000. Peta tersebut memiliki skala detil, dimana 1 sentimeter di peta setara dengan 50 meter di lapangan. Peta detil ini sangat diperlukan untuk rekonstruksi dan pembangunan Aceh, terutama untuk penataan ruang dan bangunan.
Pemetaan yang dilakukan di sepanjang pesisir Aceh, seluas 14.832,3 km persegi, meliputi beberapa kabupaten dan kota, antara lain: Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Besar, seluruh Pulau We dan pulau-pulau sekitarnya, Pulau Simeuleue dan Pulau Nias.
Paul Lehman yang didampingi dua staf AusAID, sangat senang dapat membantu Indonesia dan berharap data yang diserahkan ini dikembangkan dan dapat digunakan oleh badan-badan lain yang serupa.
Senada dengan Lehman, Kepala BAKOSURTANAL Rudolf W. Matindas mengungkapkan keterlibatan lembaga-lembaga lain dalam pemetaan ini, seperti BPN (Badan Pertanahan Nasional). Dalam hal ini, citra-citra yang dimiliki oleh BPN dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Demikian halnya, hasil yang telah diperoleh juga akan didistribusikan ke lembaga lain, khususnya BRR NAD dan BPN.
Bantuan yang bernilai 4.070.087,68 dollar Australia pada tahap pertama, setidaknya telah menjawab keterbatasan peta di wilayah Aceh yang selama ini merupakan peta lama. Di BAKOSURTANAL, peta rupabumi Aceh merupakan hasil survei tahun 1979 dengan skala 1:50.000. Dengan peta baru ini diharapkan tata ruang yang akan dibangun di Aceh dapat dirancang sedemikian rupa, sehingga lebih peduli pada lingkungan dan tanggap terhadap bencana. AC