Pada akhir pekan yang lalu gempa bumi kembali mengguncang Asia-Pasifik yang berdampak pada peringatan bahaya tsunami terhadap negara-negara di kawasan ini. Ratusan bahkan mungkin ribuan orang yang terkena dampaknya berusaha menyelamatkan diri ke daratan yang lebih tinggi, sembari memperhatikan aktifitas pergeseran lempeng bumi yang akan berdampak pada mereka. Apakah teknologi geospasial berguna bagi mitigasi bencana ini?
Gempa berkekuatan 8,8 SR yang terjadi di Chile secara otomatis telah memicu alarm di Pusat Kebencanaan Pasifik, Hawaii. Unit ini segera mengumumkan peringatan keseluruh negara-negara di kawasan Asia-Pasifik secara berantai untuk tanggap bencana.
Pemerintah Indonesia pun mengumumkan peringatan dini terhadap tsunami yang dapat berdampak di wilayahnya. Demikian pula India yang memperhatikan efek yang kemungkinan bisa terjadi di pantainya, dengan memanfaatkan teknologi satelit. Di Jakarta, Indonesia dan Australia melakukan pemantauan secara bersamaan perkembangan dampak yang terjadi.
Pada tahun 1999, Kongres Internasional Pusat-pusat Penelitian CGIAR ke-5, membentuk kerjasama untuk membangun Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh (PJ) dengan tujuan keberlangsungan pembangunan berbasis pertanian dalam wadah Konsorsium Informasi Spasial (CSI). Ketika terjadi gempa di Aceh tahun 2004, para anggota konsorsium ini memberikan peranan yang sangat besar.
Jika kita menilik kembali sistem peringatan dini tsunami yang telah dibangun, kita dapat melihat teknologi geospasial memiliki arti yang sangat penting pada sistem ini. Peta rupabumi, penggunaan lahan, sumberdaya kelautan dan infrastruktur lainnya dapat dibangun berdasar perencanaan dengan menggunakan teknologi geospasial. Di mana, dalam perencanaan itu memperhatikan faktor-faktor yang berpotensi dapat membahayakan pembangunan tersebut.
Pendidikan dan pengetahuan tentang tsunami dan kebencanaan lainnya juga sangat penting. Kantor berita ABC Australia melaporkan mereka yang memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang bencana, seperti apa saja yang akan mereka lakukan jika terjadi peringatan terhadap bencana, setidaknya dapat mengurangi jumlah korban jiwa yang akan terjadi.
Kombinasi antara pendidikan dan perencanaan wilayah dapat berjalan dengan baik tentu saja menggunakan teknologi geospasial. Mulai dari peta hingga citra satelit, foto udara dan teknologi lainnya adalah teknologi penting dalam mitigasi bencana.
Sumber: Majalah ASM / Agung C