Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Animo Publik Pada Surta, Tinggi

Sepanjang tahun 2008, BAKOSURTANAL telah menerima kunjungan study tour lebih dari 1900 orang, baik dari siswa sekolah dasar hingga mahasiswa, maupun MGMP Geografi se-kabupaten atau provinsi. Angka kunjungan itu meningkat pesat selama tiga tahun terakhir, mulai sekitar 700 orang di tahun 2006 kemudian menjadi 1500-an orang di tahun 2007.

Begitu besarnya animo mereka, tak lain karena keinginan mereka untuk tahu lebih jauh tentang kegiataan survei dan pemetaan yang telah dilakukan oleh BAKOSURTANAL. Di BAKOSURTANAL mereka mendapatkan pengetahuan praktis yang tentunya tidak dapat mereka peroleh di bangku pendidikan.

Bahkan, diakui pula oleh para pengajar jika materi mata pelajaran Geografi, yang kini menyertakan bidang survei dan pemetaan, belum mereka kuasai dengan baik. Dan alangkah lebih baiknya jika peserta didik melihat langsung ke instansi yang melakukan kegiatan tersebut.

Di lain pihak, BAKOSURTANAL diuntungkan pula karena sebagai lembaga pemerintah di bidang survei dan pemetaan, BAKOSURTANAL memiliki kewajiban untuk membina dan memasyarakatkan survei dan pemetaan kepada masyarakat. Kedatangan mereka ke Cibinong, telah membantu untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang survei dan pemetaan.

Kunjungan wisata studi terakhir yang diterima BAKOSURTANAL adalah MGMP Geografi SMP se-Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Rombongan yang berjumlah 25 orang diterima oleh Kepala Bidang Promosi dan Adiministrasi Kerjasama, M. Yulianto, di Gedung Diklat BAKOSURTANAL, pada hari Selasa, 30 Desember 2008.

Pada kesempatan itu, mereka menyampaikan bahwa kunjungan tersebut untuk meningkatkan kompetensi guru-guru mata pelajaran Geografi SMP se-Banjarnegara, agar dapat memberikan materi pendidikan yang lebih baik kepada peserta didik.

Rombongan yang dipimpin oleh Amiyanto juga mengutarakan harapannya agar BAKOSURTANAL dapat memberikan semacam sosialisasi tentang survei dan pemetaan di Banjarnegara, terutama kepada para guru-guru Geografi yang hingga kini masih minim pengetahuan praktis tentang survei dan pemetaan.

Harapan serupa banyak disampaikan oleh guru-guru lainnya di beberapa wilayah di Indonesia. Keterbatasan materi mata pelajaran Geografi, telah membuat mereka untuk lebih bekerja keras. Hal ini memang perlu diupayakan oleh banyak pihak, mungkin pula oleh beberapa instansi terkait dengan mata pelajaran tersebut. 

AC