Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi (Timnas PRN) telah memberikan dan membakukan 9.887 nama pulau di 31 provinsi. Demikian disampaikan Direktur Wilayah Administrasi dan Perbatasan Ditjen Pemerintahan Umum Depdagri, Eko Subowo, pada Rapat Kerja Timnas PRN yang berlangsung di Jakarta (Selasa, 24 Nopember 2008). Lanjut Eko, dari 9.887 pulau itu 4.981 diantaranya telah disampaikan dalam sidang ke-9 Konferensi Pembakuan Nama-nama Geografis PBB (The IX United Nations Conference on Standardization of Geographical Names) di New York, Amerika Serikat.
Tahun 2009, Timnas PRN berencana membakukan nama rupabumi di 8 provinsi, diantaranya Provinsi Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Bali dan Kalimantan Tengah, papar Eko Subowo.
Rapat kerja Timnas PRN ini secara resmi dibuka oleh Chaerul Hafidin, Deputi Bidang Pemetaan Dasar BAKOSURTANAL.
Beberapa presentasi dalam rapat kerja tersebut antara lain tentang Kebijakan dalam Penyelenggaraan Pembakukan Nama Rupabumi yang disampaikan oleh Chaerul Hafidin. Selanjutnya tentang Kebijakan Perpres Nomor 112 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 39 Tahun 2008 oleh Eko Subowo.
Makalah lainnya dalam rapat kerja ini disampaikan oleh Klaas J. Villanueva, purna bakti Deputi Pemetaan Dasar BAKOSURTANAL dan guru besar ITB, yang berjudul Pelaksanaan Pengumpulan Nama Rupabumi, Basisdata dan Gasetir Nasional.
Klaas menjelaskan, unsur utama dari peta rupabumi ialah juga nama rupabumi yang senantiasa terkait wilayah tertentu dan telah umum dipakai oleh penduduk setempat dan atau secara nasional. Dalam makalahnya, Klaas juga menbenarkan ada peta yang dipakai, yang tidak memuat nama-nama rupabumi, namun peta itu mungkin adalah peta pelajaran di sekolah, sering disebut peta buta, atau satu peta kerja.
Unsur rupabumi sejak dahulu umumnya diberi nama untuk komunikasi lisan dan tanda pengenal wilayah atau unsur rupabumi dalam kehidupan seharí-hari. Malah seseorang yang telah mengenal dengan baik satu wilayah atau unsur rupabumi tertentu, dengan hanya menyebut nama unsur rupabumi itu ia telah diberi informasi spasial lengkap.
Jadi seperti sering dikatakan bahwa "A map speaks a thousand words", demikian pula satu nama rupabumi dapat mengungkapkan sesuatu menggantikan seribu kata, jelas Klaas.
YIR/TN