Jumat, 22 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 22 November 2024   |   WIB
Training and Capacity Building on Surveys and Mapping

Jayapura, 4 Mei 2012, Training and Capacity Building On Survey  and Mapping yang telah berjalan selama 3 minggu, pada hari ini telah selesai dilaksanakan.   Penutupan training ini dihadiri oleh Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial (BIG) Budhy Andono Soenhadi,  Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) TH. Susetyo, Kepala Pusat Batas Wilayah BAKOSURTANAL, Konsul Indonesia untuk PNG di Vanimo, Konsul PNG di Jayapura, Kemhan, dan pejabat daerah terkait.

Training yang diikuti oleh peserta dari dua Negara yaitu Republik Indonesia (RI) dan Papua Nugini (PNG),  dilaksanakan di 3 lokasi, yaitu di Bakosurtanal – Bogor, ITB - Bandung dan berakhir dengan praktek langsung di perbatasan RI – PNG.

  

Dalam sambutan penutupan, Sekretaris Utama BIG,  Budhy Andono Soenhadi menyampaikan, bahwa pelatihan yang dilaksanakan kurang lebih 3 minggu ini masih sangat dasar. Banyak aspek yang masih harus dibahas antara lain aspek hukum maupun politik dengan melibatkan berbagai institusi seperti Kementerian Luar Negeri.  Hal ini perlu diperhatikan karena masalah ini melibatkan 2 negara, maka harus dilaksanakan secara hati-hati, baik dari teknis maupun administrasi.

Pemikiran di atas diamini oleh Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara, BNPP, TH. Susetyo, beliau menyampaikan bahwa disamping perlu pembahasan lebih lanjut dalam berbagai aspek, training ini diharapkan dapat dilanjutkan  pada tingkat  Advance dan Tingkat Pemantapan.

Training ini sangat singkat, muatan yang ingin disampaikan cukup padat sehingga yang disampaikan menjadi sangat global, sedang latar belakang pendidikan sangat beragam, sehingga para pengajar harus pandai mengemas materi sehingga tetap dapat diterima oleh semua peserta, demikian disampaikan oleh salah satu narasumber, Dudy Darmawan Wijaya.

Namun, meski singkat pelaksanaannya, peserta merasa banyak pengetahuan baru yang diterima, seperti misalnya penggunaan GPS Geodetic yang dirasa sangat penting dalam proses penentuan batas wilayah. Namun peralatan ini masih sangat mahal harganya, sehingga para peserta terutama yang berasal dari Provinsi Papua sangat mengharapkan dapat bantuan peralatan tersebut, demikian yang disampaikan oleh salah satu peserta training, Musa Kandenafa.

  

Harapan kita semua bahwa salah satu hasil kesepakatan yang dibahas dalam Sub Committee Joint Technical Sub-Committee on Survey Demarcation of the Boundary and Mapping of the Border Areas (JTSC-SDM) dan disepakati dalam perundingan Joint Border Committee (JBC) RI-PNG ke-28 dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kemampuan pejabat teknis kedua Negara

 

Oleh : Catur Puriningsih