Kamis, 31 Oktober 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 31 Oktober 2024   |   WIB
Peran Informasi Geospasial dalam Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan sudah seharusnya disusun dengan berbagai pendekatan, baik politik, teknokratik, top-down ataupun bottom-up serta partisipatif dengan melibatkan berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta sebagai pelaku pembangunan maupun masyarakat sebagai target pembangunan. Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) yang dilaksanakan di Hotel Arya Duta Palembang, 12-13 April 2012, Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan melakukan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2013 yang dibuka oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang sekaligus juga adalah Kepala Bappenas, Ibu Armida S. Alisjahbana.

Sebagai salah satu bentuk pendekatan aspiratif dalam perencanaan pembangunan daerah, Musrenbang ini diselenggarakan dengan mengundang berbagai pihak yang memiliki peran dalam tercapainya kesuksesan pembangunan di Sumatera Selatan, diantaranya adalah Badan Informasi Geospasial (BIG) selaku penyedia Informasi Geospasial (IG).

  

Peran Informasi Geospasial sangat besar dalam proses perencanaan pembangunan. Ketersediaan Informasi Geospasial yang baik merupakan salah satu jaminan dalam efektifitas dan efisiensi perencanaan pembangunan agar tepat sasaran. Ketersediaan potensi daerah sebagai modal utama dalam pembangunan daerah akan dapat termanfaatkan dengan optimal untuk keperluan pembangunan jika telah terinventarisasi dan terpetakan secara baik.

Disampaikan oleh Kepala Badan Informasi Geospasial, Asep Karsidi, dalam paparannya yang berjudul “Peran Informasi Geospasial dalam Menunjang Perencanaan Pembangunan” bahwa sebagai bentuk perwujudan peran IG dalam perencanaan pembangunan, BIG telah menyusun berbagai produk IG, baik IGD (IG Dasar) maupun IGT (IG Tematik) salah satunya adalah INA-SDI. INA-SDI merupakan aplikasi geospasial berbasis web yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi geospasial terkait dengan kondisi eksisting dan potensi wilayah serta konstelasi kebijakan pemerintah pusat tentang pola rencana pembangunan nasional terkait Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

INA-SDI merupakan sistem terintegrasi sebagai portal untuk mengakses berbagai data/informasi geospasial yang telah disediakan oleh berbagai instansi, baik pusat maupun daerah. Melalui INA-SDI ini, ketersediaan IG yang mudah dimanfaatkan dan diakses, yang juga menjadi visi dari BIG dapat diwujudkan. Berbagai informasi tersedia dalam INA-SDI ini yang dapat digunakan sebagai referensi dalam penyusunan rencana pembangunan, terkait dengan pemanfaatan sumberdaya yang ada serta penentuan prioritas pembangunan.

Pembangunan sistem INA-SDI ini merupakan salah satu implementasi perwujudan amanat Undang-Undang No.4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, diantaranya adalah:

  • single reference di dalam bidang informasi geospasial demi padunya IG di Indonesia;
  • menjamin ketersediaan dan akses terhadap Informasi Geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan;
  • mewujudkan keberdayagunaan dan keberhasilgunaan dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial melalui kerja sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi;
  • mendorong penggunaan Informasi Geospasial dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
  

Untuk lebih dapat mengenalkan INA-SDI kepada masyarakat, khususnya para pelaku penyusunan perencanaan pembangunan di daerah, BIG menggelar demo menggunakan sistem aplikasi INA-SDI di sela-sela acara musrenbang. Berkesempatan hadir dalam demo tersebut adalah Ibu Armida S. Alisjahbana, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.

Selain itu, diserahkan juga secara simbolis produk Informasi Geospasil berupa Atlas Nasional Indonesia dari Kepala BIG kepada Gubernur Sumatera Selatan.

Oleh: Arif Aprianto & Arief Donie P.