BAKOSURTANAL telah meningkatkan peran aktifnya dalam aktifitas internasional dengan menghadiri The 1st High Level Forum on United Nations Global Geospatial Information Management (UN-GGIM) pada tanggal 24-26 Oktober 2011 di Seoul, Republic of Korea. Global Geospatial Information Management (GGIM) merupakan sebuah program inisiatif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindak lanjut dari Resolusi United Nations Economic and Social Council (ECOSOC) No. 24/ 2011, yang bertujuan untuk memainkan peran utama dalam menetapkan agenda bagi pembangunan informasi geospasial global serta mempromosikan penggunaannya dalam mengatasi berbagai permasalahan global. Program ini merupakan sebuah forum bagi dan antar negara-negara anggota serta organisasi-organisasi internasional untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan berbagai program dan aktifitas terkait informasi geospasial dan penggunaannya. Program inisiatif ini dilatar belakangi oleh kesadaran akan pentingnya peran informasi geospasial untuk mengatasi berbagai permasalahan global yang bersifat multi-dimensional dan kompleks.
Forum yang dibuka oleh Perdana Menteri Republik Korea, Mr. Kim Hwang-Sik, dimulai dengan segmen presentasi menteri dari 8 negara (Korea, Chile, Findland, India, Malaysia, Mongolia, Namibia dan Niger), dimana masing-masing menteri menyampaikan pandangan mengenai peran informasi geospasial dalam pembangunan nasional di negaranya masing-masing. Selanjutnya, dilaksanakan sesi presentasi dan diskusi dengan fokus pada empat tema utama yaitu “Challenges in Geospatial Policy Formulation and Institutional Arrangement”, “Developing Common Frameworks and Methodologies”, “International Coordination and Cooperation in Meeting Global Needs” dan “Capacity Building and Knowledge Transfer”. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bakosurtanal Dr. Asep Karsidi, menjadi salah satu panelis pada sesi “Capacity Building and Knowledge Transfer” dengan menyampaian presentasi mengenai “Indonesia geoSpatial Data Infrastructure Development - Capacity Building and Knowledge Transfer”.
The 1st High Level Forum on UN-GGIM menghasilkan sebuah deklarasi yang disebut “Seoul Declaration on Global Geospatial Information Management”, yang merupakan kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama global dalam hal pengelolaan informasi geospasial untuk mengatasi berbagai permasalahan global. Deklarasi tersebut didasarkan pada kesadaran dari negara-negara peserta akan perlunya integrasi dan operabilitas informasi geospasial multi-dimensi dengan sumber data lainnya, baik pada tingkat nasional, regional maupun global, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan yang efektif bagi pemanfaatan informasi untuk menyelesaikan berbagai isu global maupun lokal, serta kebutuhan untuk membangun mekanisme di lingkup nasional, regional maupun global dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan informasi geospasial secara efektif. Negara-negara peserta juga menyadari akan perlunya kesamaan visi secara global dan meyakini pentingnya peran informasi geospasial yang terpercaya dan akurat sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam konteks bantuan kemanusian dan pembangunan berkelanjutan. Diantara butir-butir deklarasi adalah sebagai berikut:
• Mendukung inisiatif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendorong perkembangan pengelolaan informasi geospasial diantara negara-negara anggota, organisasi-organisasi internasional dan sektor swasta; dalam hal ini:
• Untuk mengambil langkah-langkah untuk mendorong dan memperkuat kerjasama dalam lingkup nasional, regional maupun global dengan tujuan untuk membangun sebuah komunitas global yang saling terhubung satu sama lain, dalam melaksanakan aktifitas terkait informasi geospasial di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa.
• Untuk merancang proses yang efektif, untuk bersama-sama dan berkolaborasi dalam mempromosikan kerangka kerja umum dan standar, serta meyelaraskan definisi dan metode dalam penanganan informasi geospasial untuk meningkatkan pengelolaan informasi geospasial pada tingkat nasional, regional maupun global.
• Untuk berbagi pengalaman dalam penyusunan kebijakan, peraturan yang mendukung, dan strategi pendanaan untuk mendorong dan mengembangkan langkah2 terbaik dalam pengelolaan informasi geospasial (meliputi pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan dan penyebarluasan) pada semua tingkatan, termasuk integrasi data spasial dan data tematik dari berbagai sumber, serta memfasilitasi dan mempromosikan peningkatan kapasitas di negara-negara berkembang.
Forum juga menyepakati pembentukan Committee of Experts on Global Geospatial Information Management (COE-GGIM) berikut kelompok-kelompok kerja di bawahnya, yang mana para anggotanya akan ditentukan pada The 2nd High Level Forum on UN-GGIM pada tanggal 13-14 Agustus 2012 di New York, United States.
Dalam rangkaian kegiatan The 1st High Level Forum on UN-GGIM, juga diselenggarakan beberapa pertemuan penting lain, diantaranya:
• Exchange Forum: An Exchange with Geospatial Industry for UN-GGIM (23 Oktober 2011);
• United Nations Group of Experts on Geographical Names (UN-GEGN) Activities and Meetings (24-27 Oktober 2011);
• Permanent Committee on GIS Infrastructure for Asia and the Pacific (PCGIAP) Adhoc Meeting (27 Oktober 2011);
• United Nations Statistic Division (UNSD) Seminar (27 Oktober 2011);
• Open Geospatial Consortium (OGC) Meeting (27 Oktober 2011);
• Permanent Committee on SDI for the Americas (PCIDEA) Meeting (27 Oktober 2011);
• Pertemuan antara kalangan industri geospasial dengan perwakilan negara-negara peserta untuk bertukar pikiran mengenai berbagai isu tekait informasi geospasial global, yang dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2011.
• SMART Korea 2011, Geospatial Information Conferences and Exhibitions (26-29 Oktober 2011)
(M.A. Syafi’i)